Page 22 - Novel non fiksi-BERHENTI MENJADI HAKIM LAYAR-
P. 22

“Bukti” yang Bukan Bukti

               Di sosmed, kata “bukti” sering kali hanya berarti
               screenshot, potongan video, atau penggalan

               percakapan.       Padahal,     semua      itu   mudah

               dimanipulasi. Screenshot bisa diedit. Video bisa

               dipotong agar maknanya berubah. Percakapan

               bisa dicomot sebagian.
               Namun, karena kita terbiasa dengan kecepatan

               informasi, orang jarang mau memverifikasi. Kita

               lebih suka percaya pada apa yang tampak

               meyakinkan.       Akibatnya,     yang     palsu    bisa

               tampak lebih nyata daripada kebenaran.
               Dalam persidangan sungguhan, hakim tidak

               bisa hanya mengandalkan satu potong bukti.

               Ada proses panjang, analisis, dan klarifikasi. Di

               sosmed, siapa pun bisa mengklaim bukti hanya

               dengan sekali “share”.









                                   Berhenti Menjadi Hakim Layar| 22
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27