Page 38 - Novel non fiksi-BERHENTI MENJADI HAKIM LAYAR-
P. 38

Semua itu lahir bukan dari pukulan fisik,

               melainkan dari rangkaian huruf yang ditekan
               tanpa pikir panjang.



               Ironi: Lebih Mudah Menyakiti dengan Kata

               Yang ironis, melukai dengan kata-kata jauh

               lebih mudah daripada melukai dengan pisau.

               Pisau      butuh      keberanian,      resiko,     dan
               konsekuensi hukum. Tapi kata-kata? Cukup

               dengan jempol, tanpa risiko langsung, tanpa

               rasa takut.

               Karena itulah, banyak orang merasa bebas

               menghina, menghujat, dan merendahkan di
               dunia maya. Mereka lupa, dampaknya bisa

               lebih parah daripada sekadar luka fisik.

               Pisau bisa disita oleh hukum. Tetapi kata-kata

               di media sosial sulit dihapus, jejak digitalnya

               abadi. Luka itu akan selalu ada, setiap kali
               korban membuka arsip komentar, setiap kali

               namanya dicari di mesin pencari.


                                   Berhenti Menjadi Hakim Layar| 38
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43