Page 33 - Novel non fiksi-BERHENTI MENJADI HAKIM LAYAR-
P. 33

menjelma menjadi kekejaman. Ia menghapus

               batas antara kritik dan hujatan, antara koreksi
               dan penghancuran.

               Kita lupa bahwa di balik layar ada manusia.

               Kita    lupa   bahwa      kesalahan     tidak    selalu

               mencerminkan seluruh diri seseorang. Kita lupa

               bahwa         memberi        kesempatan          untuk
               memperbaiki diri jauh lebih mulia daripada

               menghancurkan sepenuhnya.

               Cancel     culture    dan    penghakiman       massal

               adalah wajah baru dari dunia maya yang tanpa

               aturan. Ia bisa menumbangkan siapa pun,
               kapan pun, tanpa proses yang adil. Budaya ini

               mengajarkan bahwa kesalahan bukan lagi

               ruang untuk belajar, melainkan alasan untuk

               dimusnahkan.

               Maka, sebelum ikut menekan tombol “share”
               atau mengetik komentar hujatan, mari berhenti

               sejenak. Tanyakan pada diri kita: apakah kita




                                   Berhenti Menjadi Hakim Layar| 33
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38