Page 41 - Novel non fiksi-BERHENTI MENJADI HAKIM LAYAR-
P. 41
dokter, diberi obat, lalu perlahan sembuh.
Tetapi luka karena kata-kata, hinaan, dan
hujatan di media sosial? Ia tak tampak di kulit,
tak bisa difoto dengan kamera medis, dan tak
selalu bisa dijahit dengan obat. Luka itu
tersembunyi di dalam hati dan pikiran. Ia
adalah trauma yang tak terlihat—tapi justru
lebih berbahaya karena bekerja diam-diam,
menggerogoti jiwa dari dalam.
Luka yang Tidak Terkatakan
Banyak korban hujatan tidak bisa menjelaskan
perasaan mereka dengan kata-kata. Mereka
hanya merasa cemas, takut, atau tidak
berharga. Orang-orang di sekelilingnya sering
berkata: “Sudahlah, jangan dipikirin. Itu cuma
sosmed.”
Tapi bagi korban, dunia maya bukan sekadar
dunia maya. Kata-kata yang mereka baca
Berhenti Menjadi Hakim Layar| 41

