Page 56 - Novel non fiksi-BERHENTI MENJADI HAKIM LAYAR-
P. 56
Pembuatan akun palsu untuk merusak
reputasi seseorang.
Penyebaran hoaks tentang individu tertentu.
Semua itu bukan sekadar “kenakalan dunia
maya”. Ia adalah bentuk kekerasan nyata yang
bisa menghancurkan mental korban.
Luka yang Tidak Hilang Meski Layar Mati
Berbeda dengan bullying di dunia nyata yang
bisa berhenti ketika korban pulang ke rumah,
cyberbullying terus mengikuti ke mana pun
korban pergi. Ponsel yang seharusnya menjadi
alat komunikasi justru berubah menjadi sumber
teror. Notifikasi menjadi alarm ketakutan.
Yang lebih mengerikan: jejak digital sulit
dihapus. Komentar bisa terus dibaca ulang.
Foto bisa terus beredar. Nama korban bisa
terus dikaitkan dengan peristiwa memalukan,
bahkan bertahun-tahun setelah kejadian. Luka
Berhenti Menjadi Hakim Layar| 56

