Page 51 - Novel non fiksi-BERHENTI MENJADI HAKIM LAYAR-
P. 51
Tidak Ada Pilihan yang Benar-Benar Tepat
Diam, melawan, atau bertahan—tidak ada satu
pun yang benar-benar tepat. Semua pilihan
punya risiko. Semua pilihan menguras energi.
Yang jelas, beban selalu ada di pundak korban.
Padahal seharusnya, beban terbesar ada di
pundak para pelaku hujatan. Namun dalam
budaya digital hari ini, justru korban yang
dituntut menentukan sikap.
Refleksi: Apakah Kita Pernah Memaksa
Orang Lain Memilih?
Pertanyaannya: apakah kita pernah ikut
mendorong orang lain ke persimpangan ini?
Saat kita menulis komentar pedas, apakah
kita sadar bahwa korban harus memilih:
diam atau melawan?
Saat kita menertawakan klarifikasi orang lain,
apakah kita sadar bahwa mereka sedang
bertaruh harga diri?
Berhenti Menjadi Hakim Layar| 51

