Page 10 - Sinar Tani Edisi 4032
P. 10

10                      Edisi 27 Maret - 2 April 2024  |  No. 4032  Tahun LIV                    A GRI W A C ANA









                            Inflasi vs Petani
                                Maju Kena

           Oleh:                      Mundur
           Memed
           Gunawan                          Kena



                       PS  mencatat  inflasi  nasional  pada
                       Februari 2024 sebesar 2,75 persen
                       (year on year), dengan kontribusi
                       terbesar dari beras sebesar 0,67
                       persen. Hiruk pikuk tentang kenaikan
          Bharga  pangan  dan  inflasi  merebak
            dan berbagai kebijakan dikeluarkan untuk
            menahan laju kenaikan harga dan inflasi.
               Semua    komoditas   pangan    mengalami
            kenaikan harga menjelang Idul Fitri bulan April
            nanti. Harga pangan, pulang kampung dan
            transportasi  yang  umumnya  merefleksikan
            kepentingan     konsumen      non     petani,
            pertanyaannya  Bagaimana  tentang  petani  di
            desa-desa? Benarkah petani mendapat durian
            runtuh dari kenaikan harga ini?
               Bagi petani harga naik atau turun dampak
            bagi kehidupannya sangat tergantung apakah
            mereka sedang panen raya atau sedang paceklik.                  Strategi Mitigasi Emisi GRK
            Lalu bagaimana dampaknya?
               Menurut perkiraan puncak panen raya yang                                 Sektor Peternakan
            biasanya sudah  bisa dimulai  pada Maret-April
            bakal mundur ke  Mei-Juni  akibat El  Nino. Hari                                         (Bagian 2)
            raya terjadi saat petani menunggu panen dan
            harga beras pada posisi tinggi. Tetapi saat itu                                    Oleh: drh. Pudjiatmoko, Ph.D*
            petani tidak lagi mempunyai gabah untuk dijual.
            Petani kecil adalah net consumer. Mereka telah              ada tingkat global, kontribusi emisi   metana menjadi kombinasi karbondioksida dan
            menjual hasil panen beberapa bulan sebelumnya               peternakan diperkirakan mencapai     metana.
            saat harga pada titik terendah dan akan membeli             14,5% dari total emisi antropogenik.    Pengolahan anaerobik dapat menghasilkan
            ketika harga tinggi.                                        Emisi   antropogenik   merupakan     pengurangan emisi GRK sebesar lebih dari 30%
               Kebanyakan  petani  menjual  hampir  seluruh             emisi  yang diakibatkan aktivitas    dibandingkan   dengan    pengolahan   kotoran
            hasil padinya saat panen. Penjualan langsung    Pmanusia, yaitu gas emisi yang                   tradisional. Penyesuaian pola makan hewan
            umumnya dilakukan oleh petani padi di             berasal dari usaha peternakan, pertanian, alat   dapat mengubah volume dan komposisi kotoran
            sawah. Banyak hal yang membuat petani lebih       transportasi, alat  industri  dan  pembakaran   sehingga dapat mengurangi emisi dari kotoran.
            menyukai penjualan langsung antara lain karena    hutan.
            kebutuhan akan uang tunai dan terikat dengan         Secara  global,  peternakan   menempati        Pengelolaan Pupuk
            pemberi pinjaman untuk modal kerja.               sekitar 26% lahan. Sepertiga lahan peternakan     Penggunaan pupuk untuk produksi pakan
               Selain itu biaya panen, biaya angkut dari      digunakan  untuk  memproduksi  pakan  ternak.   asal tanaman menyumbangkan emisi nitrogen
            sawah ke rumah, mengeringkan dan menyimpan        Fermentasi enterik merupakan sumber utama      oksida. Strategi mitigasi terkait bertujuan untuk
            hasil panen berbiaya besar karena upah tenaga     emisi metana dari ternak ruminansia. Sumber    meningkatkan  efisiensi  penggunaan  nitrogen.
            kerja tinggi.   Penjualan melalui koperasi, media   emisi ini dapat dikurangi melalui pengelolaan   Upaya yang dilakukan meliputi pemanfaatan
            sosial atau di marketplace tidak dalam jangkauan   pola makan dan genetika.                      nitrogen yang dilepaskan, penerapan presisi,
            kemampuan petani.                                    Strategi nutrisi dan pemberian pakan        pupuk  organik,  pemuliaan  tanaman,  modifikasi
               Jadi gejolak harga bagi petani selalu          seperti meningkatkan kecernaan hijauan dapat   genetik, dan perubahan spesies tanaman.
            memberatkan. Yang mereka butuhkan adalah          mengurangi emisi metana enterik sebesar 2,5–      Namun, menghitung potensi mitigasi dalam
            stabilitas harga pada tingkat yang memberikan     15% per unit susu yang diproduksi. Pengurangan   peningkatan efisiensi pupuk pada produksi pakan
            insentif dan keuntungan bagi petani dan           emisi  ini  lebih  signifikan  dapat  dicapai  jika   ternak merupakan hal yang rumit, ini menyisakan
            terjangkau oleh konsumen.                         dikombinasikan dengan pendekatan genetik       celah untuk diteliti di masa depan.
               Satu  hal  lagi yang perlu diperhatikan.  Selain   dan pengelolaan pakan. Bahan tambahan dan     Potensi penggunaan protein mikroba sebagai
            lahan usaha mereka kecil, ada sejumlah besar      suplemen pakan, seperti antibiotik, lipid, biji-  pengganti  pakan,  yang dapat  menggantikan
            petani yang menggarap lahan milik orang           bijian, dan ionofor, juga telah terbukti dapat   10–19% kebutuhan protein pakan ternak berbasis
            lain (mereka juga dianggap petani), yang          menurunkan emisi metana enterik.               tanaman    konvensional,  yang  menghasilkan
            kehidupannya terganggu ketika harga beras                                                        pengurangan emisi GRK pertanian sebesar 7%.
            tinggi.                                              Pengelolaan Kotoran Ternak                     Sektor peternakan merupakan salah satu
               Upaya   mengendalikan    inflasi   dilakukan      Kotoran   ternak   menghasilkan    emisi    penyumbang emisi gas rumah kaca yang perlu
            melalui  penyediaan   stok  cadangan    beras     nitrogen oksida dan metana. Sebagian besar     ditanggulangi dengan tepat dan cepat. Jika
            pemerintah (CBP), bantuan pangan kepada           terkait dengan metode penyimpanan dan          tidak melakukannya akan timbul bencana yang
            22 juta masyarakat  penerima manfaat, dan         penanganan. Perubahan praktik penyimpanan      tidak  diinginkan  di  kemudian  hari.  Maka  dari
            penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan    kotoran dapat mengurangi emisi GRK kotoran.    itu pemerintah perlu meningkatkan penerapan
            Harga Pangan) melalui Gerakan Pangan Murah        Hal ini termasuk durasi penyimpanan yang       teknologi mitigasi akibat adanya emisi GRK dari
            (GPM) di pasar tradisional dan ritel modern.      lebih singkat, suhu penyimpanan yang lebih     peternakan.
            Semuanya adalah pro konsumen.                     rendah, pemisahan kotoran padat-cair, dan         Peternak  harus   berperan  dalam   upaya
               Selain dengan memperluas areal tanam,          penggunaan air yang lebih sedikit.             penurunan  emisi GRK melalui budidaya ternak
            menaikkan    harga   pembelian    pemerintah         Proses  pencernaan    anaerobik,  dimana    yang baik menggunakan bibit unggul dan
            menjadi Rp 7000/kg GKG dan relaksasi harga        mikroorganisme memecah kotoran ternak          pakan bermutu. Disertai kegiatan mitigasi GRK
            beras premium dari Rp 13.900 menjadi Rp 14.900    tanpa adanya oksigen, menghasilkan campuran    berupa pengomposan kotoran untuk pupuk dan
            per kg memberikan ruang bagi petani untuk         biogas  terutama  metana  dan  karbondioksida.   pembuatan biogas.
            meningkatkan produksi dan sekaligus menjaga       Biogas yang ditangkap digunakan sebagai           Pemerintah perlu terus-menerus memfasilitasi
            ketersediaan pasokan beras lebih baik.            bioenergi untuk menghasilkan panas atau        mitigasi ini dengan meningkatkan program Unit
               Harga tinggi akan membuat masyarakat           listrik.                                       Pengolahan Pupuk Organik. Penting menggalang
            konsumen akan menjerit dan harga terlalu             Hal  ini  juga  secara   tidak  langsung    komitmen    semua    pemangku    kepentingan
            rendah merugikan petani. Inflasi rendah dengan    mengurangi emisi GRK dengan mengganti          yang terlibat dalam kegiatan program ini yang
            menekan harga pangan rendah belum tentu           energi fosil yang menghasilkan banyak emisi.   tersencana dan berkesinambungan.
            merupakan kebijakan tepat bagi petani produsen.   Dengan mengubah komposisi emisi dari                Penulis adalah Medik Veteriner Ahli Utama
                                                              kombinasi tradisional nitrogen oksida dan                                         Ditjen PKH
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15