Page 61 - MODUL SUFA REVISI
P. 61
menteri luar negeri yang ditunjuk PDRI mengisi posisi Agus Salim yang ditawan
Belanda. selama sementara mengawal Eksistensi negara ketiga tokoh itu beraksi di
luar negeri untuk Menggalang dukungan dari dunia internasional perjuangan agar
Belanda menghentikan agresi militernya serta mengembalikan para pucuk pimpinan
RI yang tengah berstatus sebagai tawanan. Di depan sidang Maramis dan kawan-
kawan memaparkan situasi sebenarnya yang sedang terjadi di Indonesia bagaimana
sebenarnya Belanda berulang kali melanggar perjanjian dengan menggelar operasi
militer bahkan hingga menawan para petinggi pemerintah RI.
2. Agresi Belanda II
Di sisi lain Belanda juga tidak mau tinggal diam Wakil Belanda di PBB
menyatakan bahwa keadaan di Indonesia telah kembali normal dan para pemimpin
RI yang ditawan diperkenankan untuk bergerak dengan leluasa. namun klaim
Belanda tidak terbukti. 2 anggota Komisi Tiga Negara KTN yakni Merle Cochran
dan Thomas Critchley Yang dikirim langsung ke tempat pengasingan pada 15
Januari 1949 ternyata tidak menemukan kebenaran dalam klaim Belanda itu. fakta
tersebut membuat mata dunia terbuka bahwa Belanda menutup-nutupi apa yang
sesungguhnya terjadi dukungan pun mengalir untuk Indonesia salah satunya dari
Amerika Serikat yang semula bersikap Netral kemudian mendesak agar segera
diadakan perundingan yang lebih serius untuk mengatasi persoalan ini. gelombang
protes terhadap Belanda juga mengalir dari negara-negara Asia. Negara-negara ini
secara serentak menutup lapangan terbang nya bagi pesawat-pesawat Belanda.
Mendapatkan angin segar Delegasi Indonesia terus bergerak. Maramis dan
Palar terbang ke New York dan bersama Dr Soemitro Djojohadikusumo meraka
membicarakan peluang kerjasama ekonomi dengan Amerka Serikat. Selanjutnya,
para delegasi Indonesia menghadiri Konferensi Inter-Asia di New Delhi atas
undangan Perdana Mentri India, Jawaharlal Nehru, pada 20-23 Januari 1949. Forum
ini khusus membahas Agresi Militer Belanda II di Indonesia. Konferensi ini dihadiri
oleh perwakilan sejumlah negara Asia, Afrika, dan Oceania, termasuk India Cina,
Afghanistan, Arab Saudi, Irak, Lebanon, Yaman, Pakistan Nepal, Birma (Myanmar),
Thailand, Filipina, Sri Lanka, Mesir juga Australia dan Selandia Baru. Hasilnya
E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS INKUIRI 54