Page 23 - FIX_MODUL SUFA FLIP BOOK
P. 23

Tokoh  utama  dalam  perundingan  mengenai  penyelesaian  konflik

                        antara  Indonesia  dan  Belanda  ialah  Perdana  Menteri  Sutan  Sjahrir  dari
                        Pihak RI dan Dr. J.H. Van Mook dari pihak Belanda. Adapun penengah

                        perundinga  berasal  dari  phak  Sekutu  yang  diwakili  oleh  Sir  Archibald

                        Clark Ker, Seorang diplomat senior dan mantan duta besar Inggris di Uni

                        Soviet  yang  di  angkat  sebagai  duta  istimewa  Inggris  untuk  Indonesia
                        (Zed, 2012: 214-215).

                             Pada  27  Maret  1946  Sutan  Syahrir  memberikan  belasan  terhadap

                        usulan yang dikemukakan oleh Gubernur jendral H.J. Van Mook tersebut

                        dalam  bentuk  traktat  yang  merupakan  konsep  persetujuan.  Berikut

                        pokok-pokok isi konsep yang disepakati oleh Sultan Syahrir dan HJ. Van
                        Mook yang ditandatangani pada 30 Maret 1946 yang dikenal juga dengan

                        Bataia  Concep  atau  Rumah  Jakarta.  Konsep-konsep  itu  diantaranya

                        adalah:

                        1.   Kedaulatan  Republik  Indonesia  secara  penuh  atas  pulau  jawa  dan

                             Sumatera diakui oleh pemerintah Belanda.

                        2.   Kedua belah pihak bersama-sama membentuk zRepublik Indonesia
                             Serikat.

                        3.   RIS secara bersama-sama dengan Suriname, Netherland dan Curacao

                             menjadi anggota kenegaraan dibawah kendali kerajaan Belanda.

                             Perundingan Hooge Veluwe adalah perjanjian yang dilakukan oleh
                        Belanda  dan  Indonesia  untuk  mengakhiri  perselisihan  antara  keduanya

                        setelah  Indonesia  menyatakan  diri  sebagai  bangsa  yang  merdeka.

                        Perundingan Hooge Veluwe dilaksanakan pada tanggal 14-24 April 1946

                        di  Hooge  Valuwe  antara  delegasi  Indonesia  dan  Belanda  yang
                        diperantarai  oleh  pihak  Inggris,  tujuan  mengirim  diplomatnya  yaitu  Sir

                        Archibald  Clark  Kerr,  sebagai  penengah  dalam  perundingan  lanjutan

                        antara Indonesia dan Belnda yang sempat terhenti di Jakarta.








                               E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS INKUIRI  16
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28