Page 70 - Buku IPS - Sekolah Penggerak
P. 70

Lembar Aktivitas 8



                                                Studi Kasus
                      C. Th. Van Deventer, Politik Etis, dan Prinses Juliana School
                                     di Yogyakarta Tahun 1919-1950



                        Pada tahun 1899, C. Th. Van Deventer, seorang ahli hukum
                     kebangsaan Belanda yang tinggal di Hindia Belanda selama tahun
                     1880-1897,  menuliskan  artikel  di  jurnal  De Gids  berjudul  ‘Een
                     eereschuld’  utang  kehormatan.  Van  Deventer  menyatakan  bahwa
                     negeri Belanda berutang kepada rakyat Hindia Belanda atas kekayaan
                     alam dan tenaga manusia yang telah diperas. Oleh karena itu, Van

                     Deventer menyarankan sebaiknya negeri Belanda mengembalikan
                     hutang  dengan  cara  meningkatkan  kesejahteraan  rakyat  Hindia
                     Belanda yang miskin dan terbelakang. Saran dari Van Deventer ini
                     rupanya  didengar  oleh  Ratu  Wilhelmina.  Saat  pidato  pembukaan
                     parlemen Belanda pada 1901, Ratu Wilhelmina menyatakan bahwa
                     pemerintah  Belanda  memiliki  kewajiban  moral  dan  hutang  budi
                     terhadap  rakyat  di  Hindia  Belanda.  Untuk  menyiapkan  kebijakan

                     yang dikenal dengan Politik Etis tersebut, pemerintah Belanda
                     meminta Van Deventer menyusun laporan mengenai keadaan
                     ekonomi Bumiputera di Jawa dan Madura.
                        Politik Etis, yang berlangsung sejak 1901 hingga akhir pemerintahan
                     Hindia Belanda pada 1942, memiliki tiga program utama. Pertama,
                     irigasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan
                     pembangunan waduk dan sarana transportasi. Kedua, edukasi untuk
                     meningkatkan angka melek huruf dan memenuhi kebutuhan tenaga

                     kerja ahli. Ketiga, emigrasi melalui pemindahan penduduk Jawa ke
                     Sumatera untuk mengurangi kepadatan penduduk di Pulau Jawa.
                        Politik Etis ini memicu kelahiran dan perkembangan sekolah bagI
                     Bumiputera pada masa kolonial Belanda. Beberapa di antaranya:



                                                                            SEJARAH  51




                 62 | BUKU PANDUAN GURU SEJARAH UNTUK SMK KELAS X
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75