Page 168 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 168
”Kita tinggal dua jam lagi dari lereng gunung besar ber-
kabut.” Ily memberitahu setelah kami istirahat makan siang.
Persediaan roti dari Hana berkurang separuh. Kami harus
memikirkan perbekalan tambahan dua hari lagi.
Bicara soal makanan, Ali sempat menawarkan kenapa
kami tidak menangkap rusa atau kancil untuk dipanggang
jika kehabisan makanan. Ide itu langsung mentah saat kami
akhirnya memang berpapasan dengan seekor rusa. Hewan
itu tinggi besar, dengan tanduk menjulang seperti mahkota,
berlindung di balik pohon, takut dengan harimau yang
kami naiki. Ide Ali langsung ditolak. Aku tidak ingin mem-
bunuh hewan mana pun, apalagi hewan seindah yang ku-
lihat. Juga kancil, melihat mereka berlarian di tengah hutan,
di antara kabut putih, begitu takzim, aku kembali meng-
geleng. Itu bukan ide yang bagus. Mungkin kalau kami
punya waktu, menangkap beberapa ekor ikan di sungai
sepertinya lebih masuk akal.
Semakin dekat dengan lereng itu kabut semakin tebal.
Dan kami punya masalah baru, tabung air kami menipis,
sejak tadi kami tidak menemukan sungai. Ily berkali-kali
memeriksa genangan air di dasar hutan yang kami temu-
kan, menggeleng, tidak layak diminum, beracun.
Empat harimau terus menuju utara dengan persediaan
air habis total. Kami mulai mendaki, berharap segera tiba
di lereng pegunungan berkabut itu, bermalam di sana.
Tapi entah kenapa, Seli yang sekarang memimpin di
depan, tiba-tiba berhenti.
168
Isi-Bulan-2b.indd 168 2/10/2015 4:12:23 PM