Page 177 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 177
tersedia. Air kita juga habis, tidak ada cara membangunkan
Ali dan Seli. Kita hanya bisa menunggu mereka siuman
sendiri.”
”Kita tidak bisa menunggu di sini, Ily. Kita harus terus
bergerak.” Aku menatap langit-langit hutan. Matahari se-
makin turun. Bayangan pohon semakin panjang. Dua jam
lagi malam akan tiba.
Ily mengangguk. Dia mengusulkan agar Seli diletakkan
di harimauku, sedangkan Ali di harimau Ily. Kami bisa me-
lanjutkan perjalanan sambil memegangi mereka berdua.
Aku setuju.
Lima menit, setelah memastikan Seli dan Ali tidak akan
terjatuh, aku memegang surai harimauku, menyuruhnya
maju. Dua ekor harimau yang sempat menghirup asap be-
racun berlari di belakang dengan pelana kosong. Dua hari-
mau itu masih bisa berlari cepat.
Ily memutuskan memutari area tumpukan kerangka utuh.
Kami melaju dengan hati-hati. Aku sudah tahu cara meng-
atasi burung-burung lucu menggemaskan ini. Setiap kali ada
satu-dua mendekati kami, mulai bersiul, loncat menari-nari,
membuat pertunjukan menipu, aku mengangkat tangan
kananku, splash, menyedot cahaya, tidak banyak, cukup
membuat gelap gulita radius sepuluh meter. Burung-burung
itu berhenti bersiul, mencuit pelan, terbang menjauh.
Satu jam berlalu, hingga kami benar-benar meninggalkan
area itu, tidak ada lagi kerangka tulang hewan yang terlihat.
Hutan mulai terdengar ramai. Beberapa rusa berlari me-
177
Isi-Bulan-2b.indd 177 2/10/2015 4:12:23 PM