Page 180 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 180

”Berikan  dia  madu  dicampur  dengan  air,  Ra,”  Ily  ber-

               seru.
                 Tidak  perlu  diminta  dua  kali,  aku  bergegas  mengambil
               tabungku,  segera  ke  kolam  air  terjun.  Mencampur  madu
               dengan air, lantas meminumkannya kepada Seli.
                 ”Kita  ada  di  mana?”  Seli  bertanya  pelan,  menatapku.

               Wajahnya yang pucat mulai berwarna.
                 ”Di tempat yang aman, Sel.”
                 ”Itu suara apa?”
                 ”Air  terjun.  Indah  sekali,  bukan?”  Aku  menunjuk  ke
               depan.

                 Mata Seli mengerjap-ngerjap melihatnya. Pancaindranya
               mulai bekerja normal.
                 Ali  membutuhkan  waktu  lebih  lama  untuk  siuman.  Ily
               berkali-kali  mengelap  wajahnya,  lehernya,  mendekatkan
               bunga perdu yang beraroma tajam. Seli sudah bisa berdiri,

               sudah bisa ke tepi kolam, ketika akhirnya Ali siuman.
                 Ali  langsung  berteriak-teriak  panik,  ”Burung!  Burung!”
               Tangannya memukul-mukul ke depan. Ali hampir memukul
               Ily. ”Pergi sana! Pergi!”
                 Ily memegang lengan Ali erat-erat, berseru, ”Kita sudah

               aman, Ali. Sudah aman.”
                 Aku  sebenarnya  mau  tertawa  melihatnya.  Tapi  melihat
               wajah  pucat  Ali,  tersengal,  berhenti  memukul,  aku  batal
               tertawa. Aku berjongkok, membantunya minum air madu
               dari tabung.

                 ”Bagaimana burung-burung itu akhirnya pergi, Ra?” Ali

                                         180




       Isi-Bulan-2b.indd   180                                       2/10/2015   4:12:23 PM
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185