Page 184 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 184
saat menyadari ada empat harimau besar tidur tidak jauh
dari tempatnya minum selama ini. Aku menurunkan tangan-
ku.
Bosan duduk melamun, aku bangkit berdiri, berjalan
mendekati air terjun. Sekarang memikirkan petunjuk per-
tama yang harus kami cari. Kami sudah tiba di lereng pe-
gunungan besar berselimutkan kabut. Seruling tak ber-
kesudahan. Apa yang dimaksud kalimat itu? Aku mengusap
wajah yang basah oleh percik air, mendongak menatap air
terjun. Cahaya di dinding air terjun terlihat semakin terang,
bergerak-gerak karena efek air terjun. Cahayanya seperti
tarian lampu hias, atau seperti penunjuk arah, menunjuk
secara konstan ke arah tertentu.
Empat jam berlalu dengan cepat, memikirkan pesan di
gulungan kertas kecil itu, sambil menatap air terjun, aku
tetap tidak tahu jawabannya.
Aku membangunkan Ily pukul satu malam, gantian
berjaga. Ily sigap bangun. Dia terbiasa dengan kehidupan
Akademi, jadi tidak banyak mengeluh seperti Ali saat
dibangunkan. Aku naik ke atas tumpukan daun talas, me-
luruskan kaki, memejamkan mata. Badanku penat, butuh
istirahat, dan segera jatuh tertidur.
Pukul lima pagi Ily membangunkan kami. Cahaya sekitar
masih remang. Aku beranjak duduk, seperti baru sebentar
sekali aku tidur, dan sekarang sudah harus bangun lagi.
Empat harimau sudah bangun sejak tadi, minum di tepi
kolam. Kawanan monyet berseru-seru gaduh, takut-takut
184
Isi-Bulan-2b.indd 184 2/10/2015 4:12:23 PM