Page 189 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 189

”Lantas apa yang akan kita temukan di sana?” Seli ber-

               tanya.
                  ”Petunjuk kedua. Aku tidak tahu seperti apa, tapi... jika
               itu benar-benar ada, ia akan seperti air terjun ini. Bersinar
               dalam gelap. Memberitahukan petunjuk berikutnya.”
                  Kami diam sejenak, menyisakan suara debum air terjun

               tak berkesudahan. Ali yang selalu berpikir rasional, seperti-
               nya masih ragu-ragu. Bagaimana mungkin fosfor yang me-
               nyala  dalam  gelap  bisa  menjadi  petunjuk  di  mana  bunga
               matahari pertama mekar.
                  ”Aku  tidak  tahu  penjelasan  logisnya,  Ali,”  aku  berkata

               pelan. ”Tapi dinding granit ngarai ini seperti bicara padaku,
               memanggil  lamat-lamat.  Entahlah.  Mungkin  ketika  bunga
               matahari pertama akan mekar, maka mulai terlihat satu per
               satu sesuatu yang bercahaya dalam gelap di seluruh tempat.
               Seperti  pergantian  musim  di  dunia  kita,  hewan-hewan

               melakukan migrasi, angin bertiup ke arah berbeda. Kamu
               pasti lebih tahu soal itu.”
                  Ali mengusap rambutnya yang berantakan. ”Kamu benar
               soal itu, Ra. Tapi bagian soal cahaya fosfor di batu granit
               seolah bicara denganmu itu sebenarnya horor. Air terjun ini

               benda  mati,  bagaimana  ia  bisa  bicara.  Berbeda  dengan
               harimau, lebah, itu masuk akal.”
                  ”Astaga, Ali.” Seli terlihat sebal. ”Beberapa hari lalu kita
               masih  sekolah  dengan  seragam  SMA,  mengerjakan  soal
               ulangan. Hari ini kita berada di dunia lain. Itu lebih tidak

               masuk akal.”

                                          189




       Isi-Bulan-2b.indd   189                                       2/10/2015   4:12:23 PM
   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194