Page 194 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 194

lahan-lahan,  menginjak  rumput  basah.  Perjalanan  kami

               terhenti oleh danau itu.
                 ”Jika terus ke timur, kita harus menyeberangi danau ini,
               Ra,” Ily bicara padaku.
                 Tapi bagaimana caranya? Tidak ada perahu atau apalah
               yang bisa kami pergunakan. Danau ini luas, lebarnya lebih

               dari  sepuluh  kilometer,  dan  panjangnya  berpuluh-puluh
               kilometer, membentang dari utara ke selatan, seperti sungai
               besar.
                 ”Apakah kita bisa memutarinya?” Seli memberi usul.
                 Ily menggeleng. ”Kita tidak tahu seberapa panjang danau

               ini. Kira-kira memerlukan waktu lebih dari dua belas jam,
               itu  pun  baru  tiba  di  ujungnya,  tambahkan  dua  belas  jam
               lagi menelusuri tepi danau untuk ke titik di seberang kita.
               Waktu kita akan terbuang banyak.”
                 Aku  mengusap  keringat  di  leher.  Ily  benar.  Ini  sudah

               senja  hari  ketiga.  Tinggal  enam  hari  lagi  bunga  matahari
               itu  akan  mekar,  dan  kami  masih  harus  mencari  dua  pe-
               tunjuk berikutnya.
                 ”Aku  pernah  melihat  harimau  berenang  di  air.  Apakah
               harimau kita bisa melakukannya?” Seli memberi usul lagi.

                 Sebagai  jawaban,  harimau  yang  ditunggangi  Seli  meng-
               gerung kencang.
                 ”Sepertinya tidak, Sel.” Aku nyengir.
                 Setengah jam kami hanya berdiri termangu di sisi danau
               itu, menatap ke seberang yang terlihat samar-samar. Empat

               harimau  kami  menunggu,  duduk  di  rumput  basah.

                                         194




       Isi-Bulan-2b.indd   194                                       2/10/2015   4:12:23 PM
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199