Page 197 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 197

Kami menatap arah yang ditunjuk Seli, ada kerlip cahaya

               di  sana,  di  tepi  danau,  dua  ratus  meter  dari  kami.  Kecil
               sekali,  seperti  cahaya  lampu. Aku  menggebah  harimau  ke
               arah cahaya, disusul yang lain.
                  Cahaya  kecil  itu  datang  dari  lampu  yang  digantungkan
               di dermaga tua. Dermaga kayu itu menjorok ke danau, dan

               di ujung dermaga itu tertambat sebuah perahu, tidak besar,
               tapi  lebih  dari  cukup  untuk  membawa  kami  ke  seberang.
               Aku bersorak dalam hati. Tidak apalah tidak menemukan
               perkampungan, dermaga kayu dengan perahunya lebih dari
               cukup.

                  Kami  membawa  harimau  melangkah  ke  atas  dermaga,
               menyelidik hati-hati.
                  ”Apa yang kalian cari malam-malam di sini?” suara serak
               berseru.  Seseorang  keluar  dari  perahu,  membawa  lampu
               lain di tangannya.

                  Aku  tidak  langsung  menjawab,  hanya  memperhatikan.
               Cahaya  lampu  kecil  menerangi  wajah  orang  itu.  Usianya
               sudah  lanjut,  mengenakan  pakaian  panjang  seperti  para
               nelayan,  terbuat  dari  kain  kasar.  Rambutnya  yang  jarang
               terlihat  acak-acakan.  Giginya  tanggal  dua.  Matanya

               terpicing satu. Wajah itu terlihat menakutkan, tapi intonasi
               suara dan eskpresi wajahnya tidak mengancam.
                  ”Apa yang kalian cari di dermagaku?” orang itu bertanya
               lagi.
                  ”Kami  tersesat,  hendak  pulang,  menyeberangi  danau,”

               Seli yang menjawab—dalam bahasa Klan Matahari.

                                          197




       Isi-Bulan-2b.indd   197                                       2/10/2015   4:12:23 PM
   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202