Page 179 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 179

Kawanan  monyet  terlihat  berkejaran  di  dahan-dahan,

               riuh-rendah  melihat  kami.  Juga  burung-burung  pemakan
               buah dengan paruh besar terbang pergi menjauh. Di sekitar
               kami ada banyak pohon yang sedang berbuah, mengundang
               banyak hewan berkumpul.
                  Lima belas menit terus menuju arah suara, kami akhir-

               nya tiba.
                  Aku mendongak menatap tidak berkedip. Inilah sumber
               suara berdebam dari kejauhan.
                  Indah sekali.
                  Lihatlah,  di  depan  kami,  sebuah  air  terjun  setinggi  se-

               ratus meter lebih. Dari puncaknya menghunjam jutaan liter
               air  terus-menerus,  berdebam  mengenai  bebatuan  besar  di
               bawahnya. Ada kolam luas di depan kami, menampung air
               terjun,  lantas  mengalirkannya  ke  sungai  besar.  Butir-butir
               air kecil terbang memenuhi sekitar, membuat basah wajah.

               Larik  cahaya  matahari  terakhir  masih  terlihat  di  atas  air
               terjun. Kemilau senja menambah pesona ngarai.
                  Ily  menurunkan Ali  ke  atas  rerumputan  di  tepi  kolam,
               mendudukkannya bersandarkan pohon talas besar. Lantas
               dia  membantuku  menurunkan  Seli,  mendudukkannya  di

               sebelah Ali.  Ily  membasahi  kain  masker  dengan  air  segar,
               meremas  kain  itu,  kemudian  mengusapkannya  lembut  ke
               wajah  Seli,  mengeluarkan  bunga  perdu  dari  peternakan
               lebah Hana, mendekatkannya ke hidung Seli.
                  Seli  mulai  siuman.  Matanya  mengerjap-ngerjap.  Aku

               menghela napas lega.

                                          179




       Isi-Bulan-2b.indd   179                                       2/10/2015   4:12:23 PM
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184