Page 290 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 290

soal  jamur,  karena  setiap  hari  aku  membuat  obat-obatan

               dari jamur.”
                 Aku  mengangguk,  sekitar  ruangan  kami  menunjukkan
               hal itu. Rumah Dena-tara-neda III dipenuhi koleksi jamur
               kering.
                 ”Aku sudah hampir lima puluh tahun menjadi tabib. Di

               persawahan kami ada banyak hewan berbisa. Satu-dua bisa
               diobati  dengan  racikan  obatku,  tapi  lebih  banyak  yang
               tidak. Setiap tahun selalu ada penduduk yang digigit ular
               atau kalajengking, sebagian besar meninggal. Itu menyedih-
               kan  sekali,  dan  kami  tidak  bisa  berbuat  apa-apa.”  Dena-

               tara-neda III bercerita dengan suara sedih.
                 Waktu  satu  jam  nyaris  selesai.  Makanan  kami  sudah
               habis. Pintu rumah Dena diketuk. Tabib tua itu melangkah,
               membukakan pintu.
                 ”Jangan-jangan mereka hendak mengusir kita. Waktunya

               habis,” Ali berbisik.
                 Tapi itu bukan penduduk yang marah-marah. Istri tetua
               kampung  dan  anaknya  yang  terkena  gigitan  ular  berbisa
               datang membawa bungkusan kain besar perbekalan, berisi
               makanan dan keperluan lain.

                 ”Hanya  ini  yang  bisa  kami  sediakan  sebagai  ucapan
               terima  kasih  telah  menyelamatkan  putri  kami.”  Istri  tetua
               kampung  menatap  kami  dengan  mata  berkaca-kaca.  Dia
               tidak bisa lama. Dia harus segera pamit, bilang bahwa dia
               diam-diam  menyiapkan  perbekalan  itu.  Aku  menerima

               perbekalan itu, mengucapkan terima kasih.

                                         290




       Isi-Bulan-2b.indd   290                                       2/10/2015   4:12:25 PM
   285   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295