Page 286 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 286
Aku menghela napas lega. Itu lebih dari cukup.
”Siapa pula yang mau berlama-lama di perkampungan
tidak ramah seperti ini. Mereka ge-er sekali,” Ali men-
dengus saat tahu kesepakatan tersebut.
Aku sebenarnya hendak tertawa melihat wajah kesal Ali.
Tapi urung, nanti penduduk perkampungan salah paham,
menyangka aku menertawakan mereka.
Tabib tersenyum kepada kami. ”Mari, anak-anak, kalian
bisa ikut ke rumahku.” Dan di bawah tatapan penduduk
yang masih masygul, tidak terima, kami melangkah meng-
ikuti tabib.
”Namaku Dena-tara-neda III. Kalian bisa memanggilku
Dena. Kerabat dekat, sahabat baik, atau orang yang kita
hormati selalu bisa memanggil dengan nama pendek. Aku
sangat menghormati keputusan kalian tadi untuk mem-
bantu,” tabib tua itu memperkenalkan diri setiba di rumah-
nya. Bau obat-obatan tercium di sekitar kami. Ada banyak
tumbuh-tumbuhan, terutama jamur yang disusun rapi di
lemari terbuka, juga alat penumbuk obat.
”Aku minta maaf atas sikap penduduk, tapi itu ada
penjelasannya, Nak. Ah iya, kalian harus segera makan,
akan kusiapkan. Kita bisa bicara sambil makan.”
Tubuh tua itu cekatan menghidangkan makanan di atas
piring-piring. Aku menghela napas lega menatap meja.
Menu makanannya sama persis seperti yang sering dihidang-
kan di rumah, nasi. Ali, yang sepertinya berhasil melupakan
marahnya sejenak kepada penduduk, berbisik padaku, ”Ra,
286
Isi-Bulan-2b.indd 286 2/10/2015 4:12:25 PM

