Page 283 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 283

Aku  mendekat  ke  balai-balai  bambu,  segera  membuka

               tutup  botol.  Aku  harus  menolongnya,  tidak  bisa  ditunda
               lagi, atau akan terlambat.
                  ”Hei!  Apa  yang  kalian  lakukan!”  Akhirnya  salah  satu
               penduduk  menyadari  keberadaan  kami,  menyambar
               potongan kayu, hendak memukul. Perkampungan itu kem-

               bali riuh rendah oleh seruan marah.
                  ”Mereka  kembali  lagi!  Mereka  hendak  berbuat  jahat!
               Usir mereka!”
                  ”Lihat!  Gara-gara  mereka,  putri  Tetua  digigit  ular.  Ini
               pasti  malapetaka  yang  dibawa  orang-orang  Kota  Ilios!

               Mereka selalu membawa masalah.”
                  Aku  menelan  ludah. Aku  tidak  mengerti  apa  yang  me-
               reka ucapkan. Aku mengeluh, seharusnya Seli ikut dengan-
               ku,  membantu  menjelaskan  bahwa  kami  justru  kembali
               hendak  menolong.  Lihatlah,  di  atas  pematang,  Seli  malah

               bertengkar  dengan  Ali.  Di  sini  ribut  berteriak-teriak,  di
               pematang  sawah  juga  ribut  bertengkar.  Situasi  ini  kenapa
               rumit sekali?
                  ”Usir mereka! Usir!” Dua orang dewasa sudah menarik
               paksa Ily. Dua yang lain bersiap memukulku yang sedang

               jongkok di depan balai-balai bambu.
                  ”Tahan pukulan kalian!” ibu-ibu tua dengan rambut me-
               mutih, tabib perkampungan, berseru tegas.
                  Aku menoleh kepada tabib itu. Aku tidak mengerti apa
               yang dia ucapkan. Jangan-jangan malah menyuruh agar ber-

               gegas memukulku.

                                          283




       Isi-Bulan-2b.indd   283                                       2/10/2015   4:12:25 PM
   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288