Page 278 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 278
warna-warni, dengan topi lebar melindungi wajah dari
sengatan matahari saat bekerja di sawah.
Kami tiba di perkampungan disambut keramaian. Anak-
anak mengerubuti dan menyapa kami. Orangtua berusaha
mengendalikan anak-anaknya, berseru agar jangan dekat-
dekat dengan orang asing.
”Kalian siapa? Dari mana?” Tetua kampung menemui
kami. Tetua mengenakan kain selempang berwarna kuning
dan topi kerucut berwarna hijau, selebihnya warna-warni
cerah.
Aku memutuskan menjawab terus terang pada kesempat-
an pertama—meski dua hari lalu Mena-tara-nata II, sang
pemburu, mengingatkan kami agar tidak terlalu mencolok
di perkampungan, bisa mengundang masalah.
”Kami peserta Festival Bunga Matahari,” Seli menerjemah-
kan jawabanku.
Pecah sudah keributan di perkampungan itu. Reaksi
yang tidak kubayangkan sama sekali.
Orang dewasa berseru-seru. Wajah mereka terlihat ma-
rah. Anak-anak melangkah mundur, bersembunyi di bela-
kang orangtua mereka.
”Ada apa, Sel?” Ali yang tidak mengerti bahasa Klan
Matahari bertanya. ”Apa mereka meminta kita bermain
tebak-tebakan juga agar mengizinkan kita singgah?”
Seli menghela napas, menggeleng. ”Mereka tidak me-
nyukai kita. Mereka berteriak-teriak mengusir kita. Mereka
bilang kita akan membawa masalah besar.”
278
Isi-Bulan-2b.indd 278 2/10/2015 4:12:25 PM

