Page 279 - D:\TAHUN AJARAN 2021 - 2022\software\bulan tereliye\
P. 279

Tetua  kampung  mengangkat  tangannya.  Teriakan  pen-

               duduk terhenti.
                  ”Kalian  tidak  diterima  di  sini.  Segera  tinggalkan  per-
               kampungan damai kami.”
                  Aku menggigit bibir mendengar terjemahan kalimat itu
               dari Seli.

                  ”Kami hanya ingin membeli makanan. Perbekalan kami
               hilang. Kami tidak bermaksud jahat,” Seli menerjemahkan
               kalimatku.
                  ”Tidak bisa. Kami tidak mau berurusan dengan festival,
               juga dengan orang-orang Kota Ilios.” Tetua menggeleng te-

               gas.
                  ”Ayolah, kami hanya ingin membeli makanan. Kami mem-
               butuhkannya  untuk  melanjutkan  perjalanan.  Kami  akan
               pergi  setelah  itu,”  Seli  kali  ini  bicara  langsung  tanpa  me-
               nunggu  jawabanku.  Seli  mengeluarkan  butir  uang  Klan

               Matahari.
                  Tetua menggeleng tegas. Beberapa orang dewasa bahkan
               maju ke depan, mengancam kami agar segera meninggalkan
               perkampungan mereka, atau mereka akan mengusir paksa.
                  Kami  berempat  saling  tatap. ”Bagaimana  ini?”  Seli  ber-

               tanya cemas.
                  ”Orang-orang  di  klan  ini  kenapa  sama  sekali  tidak  ra-
               mah? Kita datang baik-baik, mereka malah marah-marah,”
               Ali mendengus kesal. ”Atau kita ambil paksa saja makanan
               dari dapur mereka, Ra?”

                  Usul  Ali  tidak  masuk  akal.  Kami  tidak  akan  mencuri.

                                          279




       Isi-Bulan-2b.indd   279                                       2/10/2015   4:12:25 PM
   274   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284