Page 26 - My FlipBook
P. 26

menyesal dan bersalah terus menghantuiku. Andai tak bisa mengangkat tubuhnya dan keluar

               dari sumur itu, aku mungkin tak akan bisa memaafkan kesalahanku. Dan, bagaimana aku akan
               bisa melangkah tanpa planterku? Bagaimana aku bisa merenda asa tanpanya? Bagaimana aku

               akan  membesarkan  dan  mendidik  buah  hati  kami  dengan  baik?  Bagaimana…
               bagaimana…..Bayangan yang sangat menakutkan bila hal itu terjadi.

                     Planterku, I love you.



                                                    SURGA DI KNU


                     Dari sekian kesusahan yang ada di KNU. Ada surga yang ditawarkan olehnya. KNU
               menawarkan sungai kecil atau parit yang banyak ikannya. Apalagi kalau rob air laut, banyak

               ikan yang menyusup di sela rerumputan yang tergenang air di tengah  kebun kelapa sawit.

               Biasanya, para pekerja akan mengambilnya sebagai rizki keluarga.
                     Bagi  kami,  hari  libur  kerja  adalah  hari  yang  sangat  berharga  karena  hari  itu  adalah

               kesempatan untuk kami memancing ikan ke sungai yang agak jauh dari rumah. Anggap saja
               itu adalah piknik keluarga. Biasanya, kami akan pergi pagi seteah sarapan, membawa ember

               dan 2 kail. Planter dan anakku yang paling besar, waktu itu usianya baru 3,5 tahun, memancing

               dengan menaruh kail di sungai. Aku hanya melihat mereka yang asyik memancing sembari
               menggendong anakku yang kecil, waktu itu masih usia 1 tahun, sembari berteduh di bawah

               pohon  sawit  di  pinggir  sungai.  Bener-bener  piknik  alami.  Menikmati  alam  dengan  segala
               kekayaan dan keindahan natural dari Yang Maha Pencipta. Tak harus menunggu lama, setelah

               memenuhi ember dengan ikan, kami pun beranjak pulang. Maasyaa Allah.
                     Fabiayyi aalaa irabbikumaatukadzibaan?

                     Dan, berangkat dari KNU, perubahan nasib setahap demi setahap dimulai. KNU terpaksa

               ditinggalkan di awal tahun 2009 karena ada tawaran kerja buat planterku sebagai manager
               kebun di perusahaan lain, tepatnya PT. Cisadane Sawit Raya (CSR). Dengan segala pernak

               perniknya, tugas dijalankan dengan baik. Tak bertahan lama, hanya setahun bertahan di CSR.
               Planterku pindah kerja di Palembang, PT. Pinago. Hanya 2 tahun di sana. Planterku akhirnya

               hijrah lagi ke Jakarta, based office di Gama Tower, Kuningan Jakarta, membawahi operation

               pada KPN corp. Di group ini, planterku menghabiskan waktunya selama 8 tahun 4 bulan.
               Banyak hal yang terjadi. Banyak pelajaran yang diperoleh dari amanah yang diemban. Namun,

               itulah  hidup,  life  is  a  choice  ‘  hidup  adalah  pilihan’.  Di  Oktober  2020,  akhirnya  KPN
               Corporation ditinggalkan dan pindah ke lain hati. Bukan karena tidak cinta tapi karena tawaran
   21   22   23   24   25   26   27