Page 3 - Sinar Tani Edisi 4103
P. 3

MIMBAR PENYULUHAN                                                   Edisi 17 - 23 September 2025  |  No. 4103  Tahun LVI                 3


          Inovasi Budidaya dan Hilirisasi Sorgum,
          Mendorong





          Regenerasi Petani





          Sorgum bukan lagi sekadar tanaman alternatif.
          Inovasi budidaya hingga hilirisasi kini jadi pintu
          masuk regenerasi petani, membuka jalan bagi
          generasi muda mengubah lahan kering jadi                                 diolah menjadi tepung bebas gluten   sensor kelembaban tanah, dan sistem
          peluang emas.                                                            yang kini semakin dicari oleh pasar   irigasi otomatis berbasis  internet
                                                                                                                             things
                                                                                   makanan sehat. Dari tepung itu
                                                                                                                                     dapat
                                                                                                                                             meningkatkan
                                                                                                                        of
                                                                                   lahirlah  produk  kuliner  modern    efisiensi.  Untuk  pencatatan  usaha,
                    egenerasi        petani   dan   anorganik   agar  kesuburan    seperti cookies, granola, mie, hingga   aplikasi sederhana dapat membantu
                    di   Indonesia   bukan    tanah tetap terjaga. Sementara itu,   sereal instan.                      mengatur arus kas, mencatat hasil
                    sekadar   wacana,   tapi  pengendalian hama dapat dilakukan       Tidak hanya itu, batang sorgum    panen, hingga membuat laporan
                    kebutuhan    mendesak.    melalui    pendekatan      terpadu,  manis bisa diolah menjadi bioetanol,   keuangan.
                    Mayoritas petani saat ini   seperti menanam tanaman refugia    sebuah  sumber  energi  terbarukan      Di   sisi  pemasaran,    media
       Rberusia di atas 50 tahun,             untuk menarik musuh alami atau       yang sejalan dengan tren dunia.      sosial dan  marketplace menjadi
          sementara minat generasi muda       memanfaatkan pestisida nabati.       Daun dan ampas hasil pengolahan      pintu utama untuk menjangkau
          untuk menggarap lahan masih            Dengan pola ini, petani muda      pun masih bisa dijadikan pakan       konsumen lebih luas. Bahkan,  live
          rendah. Padahal, kebutuhan pangan   akan melihat bahwa pertanian bukan   ternak berkualitas.                  commerce  kini bisa  dimanfaatkan
          dan energi kian meningkat. Untuk    lagi identik dengan kerja kasar yang    Melalui  hilirisasi, harga  produk   untuk  menjual  produk   olahan
          menjawab tantangan itu, sorgum      melelahkan, melainkan manajemen      yang dihasilkan jauh lebih tinggi    sorgum secara langsung dengan
          hadir  sebagai  tanaman  alternatif   produksi yang cerdas, terukur, dan   dibandingkan menjual biji mentah,   cara interaktif. Kehadiran komunitas
          yang   tahan   banting   sekaligus  berbasis data.                       sekaligus memberi ruang bagi petani   digital juga memungkinkan petani
          menjanjikan nilai ekonomi.                                               muda untuk berinovasi.               muda saling berbagi pengalaman,
            Yang menarik, sorgum bukan           Manfaatkan Lahan Marjinal                                              memperluas     jejaring,  sekaligus
          sekadar    tanaman     pengganti,      Bagi banyak generasi muda,           Literasi Bisnis                   membuka peluang kolaborasi.
          melainkan jembatan bagi generasi    kepemilikan  lahan  sering menjadi      Pertanian   modern    menuntut       Pada akhirnya, semua strategi
          muda   untuk   melihat  pertanian   kendala besar. Namun, sorgum justru   cara pandang baru. Petani tidak     pemberdayaan     bermuara    pada
          dari kacamata baru yang modern,     menawarkan peluang baru karena       lagi sebatas produsen, melainkan     perubahan cara pandang. Pertanian
          bernilai tambah, dan berbasis inovasi.   mampu tumbuh di lahan kering    seorang  agripreneur  yang mampu     harus    dilihat  bukan    sebagai
          Kuncinya ada pada dua hal yaitu     dan kurang produktif. Lahan tidur    memadukan       produksi   dengan    pekerjaan kotor dan melelahkan,
          budidaya cerdas dan hilirisasi produk.  milik keluarga atau tanah desa yang   manajemen usaha. Untuk itu, literasi   melainkan sebagai profesi modern
            Sorgum memiliki keunggulan        selama ini terbengkalai dapat disulap   bisnis menjadi bekal penting. Petani   yang menjanjikan  masa depan.
          alami. Ia tahan kering, mampu       menjadi sumber penghidupan baru.     milenial perlu belajar menyusun      Sorgum adalah simbol transformasi
          tumbuh di lahan marginal, dan tidak    Pendampingan      teknis   bisa   rencana usaha berbasis sorgum,       itu, sebuah tanaman  sederhana
          membutuhkan     input  berlebihan.  menekankan  pada  efisiensi  input,   menghitung  biaya produksi serta    yang bila disentuh inovasi mampu
          Inilah daya tarik utamanya bagi     mulai dari penggunaan irigasi tetes   keuntungan   secara   detail,  dan  menghidupi lahan kering, mengisi
          petani   milenial   yang   sering   sederhana,   pemanfaatan     mulsa   mengelola     keuangan     dengan    pasar   makanan    sehat,  hingga
          terkendala keterbatasan lahan. Agar   organik untuk menjaga kelembaban,   bantuan   aplikasi  digital  yang   menjadi sumber energi terbarukan.
          budidayanya  lebih  efisien,  penyuluh   hingga rotasi tanaman yang menjaga   sederhana.                         Generasi muda perlu melihat
          dapat   memperkenalkan     teknik   kesuburan tanah. Dengan cara ini,       Mereka    juga  harus   mampu     dirinya bukan hanya sebagai petani,
          sederhana namun efektif.            sorgum bisa tumbuh optimal tanpa     memikirkan branding produk, mulai    melainkan  agripreneur  yang berani
            Pemilihan  varietas unggul sesuai   biaya produksi yang memberatkan.   dari desain kemasan yang menarik     bersaing di pasar global. Dengan
          kondisi wilayah menjadi langkah                                          hingga strategi pemasaran yang       budidaya   yang   efisien,   hilirisasi
          pertama,  misalnya varietas  tahan     Hilirisasi dan Nilai Tambah       relevan dengan selera konsumen.      kreatif, digitalisasi, dan dukungan
          kekeringan atau varietas manis         Daya tarik sorgum bagi generasi   Dengan kemampuan ini, pertanian      kelembagaan, sorgum bisa menjadi
          yang cocok untuk bahan baku         muda tidak hanya terletak pada       berbasis sorgum bisa bersaing di     pintu   masuk   lahirnya  generasi
          bioetanol. Selanjutnya, pengaturan   kemampuannya tumbuh di berbagai     pasar modern dan tidak lagi terjebak   baru petani Indonesia yang lebih
          jarak tanam dalam barisan rapi      kondisi, melainkan juga pada potensi   dalam rantai penjualan yang hanya   tangguh, lebih kreatif, dan lebih siap
          akan memudahkan pengendalian        hilirisasinya. Pengolahan pascapanen   mengandalkan tengkulak.            menghadapi tantangan masa depan.
          gulma  sekaligus  menjaga  efisiensi   membuka    ruang    luas   bagi      Generasi muda sudah akrab
          penggunaan lahan.                   kreativitas, di mana petani milenial   dengan   dunia   digital.  Maka,   Penulis: Wellyana Sitanggang
            Pemupukan sebaiknya dilakukan     bisa menguasai rantai nilai dari hulu   pemberdayaan  sorgum  tidak  boleh   Penyuluh Pertanian
          secara     berimbang      dengan    hingga hilir.                        lepas dari teknologi. Dalam budidaya,   Pusat
          mengombinasikan pupuk organik          Biji sorgum,  misalnya,  dapat    misalnya, penggunaan aplikasi cuaca,


            Karet, Menengok Langkah Negeri Jiran


                   ewan Karet Malaysia telah mengambil langkah   dan  Dana Komersialisasi MRC (MCF), yang mencakup   (year on year/yoy) menjadi 67.943 ton
                   melalui penelitian dan pengembangan untuk   pendanaan untuk produk-produk yang berasal dari ban   pada kuartal kedua (Q2) 2025, tunjuk
                   mengeksplorasi  potensi  ban  bekas  sebagai   bekas.                                   data resmi pada Selasa (12/8).
          Dsumber daya untuk ekonomi sirkular. Penelitian     Salah satu  produk inovatif  yang dikembangkan   Pernyataan dari Departemen Statistik Malaysia
            ini mencakup penggunaan karbon hitam yang telah   melalui pendanaan MRC adalah panel dinding pracetak   (Department  of  Statistics  Malaysia/DOSM),
            dipulihkan sebagai alternatif berkelanjutan untuk karbon   baru, yang saat ini sedang menjalani uji coba pra-  perbandingan secara kuartalan (quarter on quarter)
            hitam murni.                                   komersialisasi  dengan  mitra  industri.  Panel  dinding   juga menunjukkan bahwa produksi karet alam negara
              Ada pula penelitian yang sedang berlangsung   ini menggunakan remah karet dari ban bekas, yang   itu turun 28,6 persen. Per Juni 2025, produksi karet alam
            mengenai  penggunaan karet daur ulang atau karet   meningkatkan ketahanannya terhadap panas, api, dan   Malaysia turun 14,1 persen (yoy) menjadi 25.679 ton.
            devulkanisasi dan penggunaan material yang didaur   suara.                                        Kendati demikian, perbandingan secara bulanan
            ulang dalam aplikasi alternatif. Misalnya, aditif bitumen,   Crumb Rubber Modified Asphalt (CRMA), juga telah   (month on month/mom) menunjukkan produksi karet
            produksi batu bata, permukaan jalan, tikar karet, dan alas   terbukti  meningkatkan  daya  tahan  permukaan  jalan,   alam negara itu meningkat 5,9 persen. Total stok karet
            kaki.                                          mengurangi biaya perawatan hingga 26%, dan ramah   alam pada Juni juga turun 11,4 persen (mom) menjadi
              Selain itu Dewan Karet Malaysia (MRC) telah   lingkungan.                                    164.189 ton.
            memperkenalkan  dana  khusus  di  bawah  inisiatif   MoPC melalui  Dewan Karet Malaysia dan MRC, terus   Ekspor karet alam Malaysia mencapai 29.719 ton pada
            Otomatisasi dan Teknologi Hijau untuk mendorong   berupaya  meningkatkan  aplikasi  hilir  industri  karet.   Juni,  dengan  penurunan  sebesar  17,3  persen  dari  Mei.
            produsen  produk  karet  mengadopsi  otomatisasi,  Pemerintah juga bekerja sama dengan  Kementerian   Kinerja ekspor tersebut disumbang oleh produk-produk
            digitalisasi, dan teknologi hijau.             Pekerjaan Umum (KKR) untuk menjajaki cara-cara   berbahan dasar karet alam seperti sarung tangan, ban,
              MRC    juga   menyediakan   pendanaan   pra-  pelaksanaan kolaborasi ini.                    ban dalam, dan benang karet.
            komersialisasi dan komersialisasi untuk produk-produk   Sementara dikutip dari Kantor Berita Antara, produksi
            inovatif melalui  Dana Keterkaitan Industri 2.0 (ILF 2.0)   karet alam Malaysia turun 11,5 persen secara tahunan   Sumber: Straittimesnews.com/KBI Antara
   1   2   3   4   5   6   7   8