Page 7 - Sinar Tani Edisi 4103
P. 7
7
Edisi 17 - 23 September 2025 | No. 4103 Tahun LVI
Genjot Produksi Susu, impor produk olahan susu.
Kedatangan sapi ini menurutnya,
juga selaras dengan peta jalan
Perkuat Peternakan pengembangan sapi perah nasional
yang melibatkan kolaborasi antara
pemerintah dan sektor swasta.
Sapi Perah sapi perah ini, pasokan susu
“Dengan peningkatan jumlah
segar untuk industri pengolahan
susu (IPS) diharapkan semakin
langkah
ini
Selain
stabil.
itu,
juga mendukung keberlanjutan
program Makan Bergizi Gratis
(MBG) yang telah dicanangkan
pemerintah,” tuturnya.
Lebih jauh, Agung
mengungkapkan, kualitas susu
Peningkatan produksi susu kini menjadi prioritas pemerintah. Apalagi yang dihasilkan pun diharapkan
susu menjadi bagian dalam program strategis pemerintah lainnya meningkat, mengingat sapi
yang
merupakan
didatangkan
yakni Makan Bergizi Gratis (MBG). Untuk mengukit produksi susu, bibit unggul dengan tingkat
pemerintah akan memperkuat posisi peternakan sapi perah. produktivitas tinggi.
Direktur Kesehatan Hewan
Ditjen PKH, Kementerian Pertanian,
Imron Suandy menambahkan,
importasi sapi perah ini bukan
yang terakhir. Pemerintah telah
menjadwalkan tahap ketiga
pada Juni 2025 dengan jumlah
yang sama, yakni 1.250 ekor sapi.
Langkah ini diharapkan dapat terus
mendukung peningkatan produksi
susu nasional serta memperkuat
industri peternakan dalam negeri.
Pengembangan persusuan
nasional juga mempunyai
multiplier effect bagi
perekonomian kerakyatan dan
kesejahteraan masyarakat mulai
dari perdesaan, daerah tertinggal,
wilayah perbatasan dan kawasan
perkotaan. Selama ini industri susu
dan peternakan sapi perah masih
sebagian besar masih di Pulau Jawa,
sehingga pemerintah mendorong
tumbuhnya peternakan sapi perah
dan industri susu di luar Pulau Jawa.
“Kita ingin membangun
kesadaran konsumsi susu segar
tangga
dalam rumah minat, serta
dan
D ib an din gk an membuat Cetak Biru Persusuan Misalnya, merevisi Peraturan Jika nanti minum susu sudah
menumbuhkan
peluang usaha agraris persusuan.
Pemerintah sebenarnya telah
penduduk
di
Asia
Menteri Pertanian No. 32 Tahun 2023
menjadi suatu kebutuhan, maka
berkembang
Nasional Tahun 2013-2025. Dalam
Tenggara,
konsumsi
mau
tidak
tentang Persyaratan Pemasukan
mau
masyarakat Indonesia
dengan sendirinya industri susu di
cetak biru tersebut, pemerintah
Ternak dalam Hal Tertentu yang
memang
terbilang
Ketua
Suatu Negara Asal Pemasukan.
Umum
masih sangat rendah
Gabungan
satu komoditas strategis. Pasalnya,
Koperasi Susu Indonesia, Dedi
Sebagai tindak lanjut menambah
hanya sekitar 16 kg/kap/tahun menjadikan susu menjadi salah Berasal dari Negara atau Zona dalam luar Pulau Jawa,” tuturnya.
pengembangan industri persusuan
jauh dibandingkan Vietnam 20 berdampak sangat luas terhadap populasi ternak sapi perah, pada Setiadi mengatakan, untuk
kg, Singapura 50,9 kg, Malaysia kesehatan dan perekonomian Maret 2025 lalu sebanyak 1.250 ekor mengatasi tantangan produksi
sebanyak 65 kg dan Thailand 44 yang pro-growth, pro job, pro poor, sapi perah jenis Frisian Holstein (FH) susu sapi perah, setidaknya ada tiga
kg/kap/tahun. Bahkan Brunei, pro health, pro village dan pro- dengan usia kebuntingan 3–5 bulan langkah kunci yang harus diambil
konsumsi susunya sudah sangat environment. tiba di Pelabuhan Tanjungwangi, yakni, feeding (pakan), breeding
tinggi hampir mencapai 130 kg/kap/ Sayangnya, meski konsumsi Banyuwangi. Kedatangan sapi (pembibitan) dan manajemen.
tahun. susu masyarakat Indonesia masih perah ini menjadi bagian dari Ketiga aspek ini sangat vital untuk
Padahal salah satu faktor rendah, ternyata untuk mencukupi strategi besar pemerintah dalam meningkatkan produksi susu.
menjadikan SDM unggul dan kebutuhan susu, mayoritas memperkuat populasi sapi perah Pertama, fokus diberikan pada
berdaya saing global adalah masih impor. Dengan kebutuhan nasional guna meningkatkan perbaikan pakan bagi sapi perah.
kecukupan gizi. Salah satunya IPS (Industri Pengolahan Susu) produksi susu segar dalam negeri. Faktor utama produktivitas sapi
susu. Data Human Development sebanyak 3,96 juta ton, produksi susu Direktur Jenderal Peternakan perah atau sekitar 70-80 persen,
Index (HDI) menujukkan negara dalam negeri hanya memasok 0,84 dan Kesehatan Hewan Kementerian bergantung pada kualitas pakan.
yang HDI-nya tinggi, juga memiliki juta ton, sehingga mayoritas harus Pertanian, Agung Suganda, Karena itu, perhatian khusus
tingkat konsumsi susu per-kapita diimpor 2,23 juta ton. Rendahnya menegaskan, langkah ini diberikan pada penyediaan pakan
juga tinggi. produksi susu dalam negeri tidak merupakan bagian dari strategi hijauan ternak.
Data HDI, Indonesia menempati lepas dari populasi sapi perah di jangka panjang pemerintah dalam Fokus kedua yang diperbaiki
rangking ke112 dari 193 negara di dalam negeri yang hanya 513.557 meningkatkan ketahanan pangan menurut Dedi adalah dalam
dunia, dan menempati peringkat ekor. berbasis produk susu. “Penambahan pembibitan. Caranya dengan
ke-5 untuk negara se-ASEAN, sapi perah ini adalah langkah konkret meningkatkan pedet betina
jauh dibawah Singapore, Brunei, Impor Sapi Perah untuk meningkatkan produksi susu sebanyak 70-80%. Untuk itu, GKSI
Malaysia dan Thailand. HDI Untuk meningkatkan produksi nasional dan mendukung program merekomendasikan penggunaan
adalah pengukuran capaian susu segar di dalam negeri, pangan bergizi bagi masyarakat,” semen beku berkualitas dan
rata-rata dalam dimensi utama Pemerintah Indonesia melalui katanya. semen beku yang telah melewati
pembangunan manusia meliputi Kementerian Pertanian melakukan Dengan bertambahnya populasi proses sexing. Faktor ketiga
kesehatan, ilmu pengetahuan dan akselerasi pemasukan sapi sapi perah berkualitas, Agung adalah perbaikan manajemen dan
standar hidup yang layak. Karena perah. Salah satunya dari Brazil. berharap dapat meningkatkan teknologi. “Perbaikan kandang sapi
itu, konsumsi susu perlu digerakkan Kementerian Pertanian telah produksi susu segar dalam negeri untuk meningkatkan kenyamanan
untuk mengungkit kualitas SDM. melakukan harmonisasi peraturan. dan mengurangi ketergantungan sapi,” ujarnya. Yul