Page 11 - Sinar Tani Edisi 4103
P. 11
A GRI W ACA N A Edisi 17 - 23 September 2025 | No. 4103 Tahun LVI 11
Layanan Konsultasi Padi (LKP)
Siap Bantu Tingkatkan Produksi
i tengah tekanan Oleh : bergerak ke arah presisi. Harapannya,
perubahan iklim, Zaqiah Mambaul Hikmah, M.Si lebih banyak petani yang mulai sadar
serangan hama, Ketua Tim Kerja Perakitan dan Pengujian Teknologi atau melek teknologi, dan mulai
keter batasan pupuk, Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Pertanian Tanaman Padi meninggalkan praktik pertanian
dan fluktuasi harga, cobacoba karena bertani bukan
Dpetani padi Indonesia Pertani an (BSIP), yang kini bertrans hasil yang diinginkan petani, LKP sekadar soal tanah dan air tapi juga
menghadapi tantangan yang kian formasi menjadi Badan Perakitan diharapkan menjadi solusi konkret soal ilmu, strategi, dan teknologi.
kompleks. Namun, hadirnya Layanan dan Modernisasi Pertanian (BRMP), dalam meningkatkan ketahanan “Ilmu tani tidak cukup dari
Konsultasi Padi (LKP) memberi dengan dukungan pen danaan dari pangan nasional, kesejahteraan warisan orang tua, harus terus di
angin segar. Layanan berbasis data Kemen terian Pertanian, Pangan, dan petani dan proses menuju praktek pelajari dan bertanya” Lahan yang
ini dirancang untuk mendampingi Urusan Pedesaan (MAFRA) Korea usahatani padi yang berkelanjutan. sama, bila dikelola dengan ilmu yang
petani sejak tahap semai hingga Selatan. Era digital menuntut petani benar, bisa meng hasilkan panen
panen, dengan rekomendasi tepat LKP lahir dari program Rice Crop berpikir modern. Dengan LKP V.2, yang jauh lebih baik.
me ngenai varietas unggul, pe Manager (RCM) Indonesia yang produktivitas meningkat, pupuk Salam pertanian modern dan
mupukan, pengairan, hingga perkira melalui berbagai tahapan, meliputi dan air lebih efisien, dan pertanian presisi untuk kesejahteraan petani.
an hasil panen. pengujian lapang petak omisi dengan
Keunggulan LKP terletak pada pendekatan pengeloaan hara spesifik
pendekatannya yang presisi. Petani lokasi (PHSL), evaluasi dan validasi
tak lagi bingung memilih pupuk atau rekomendasi, peningkatan kapasitas
menentukan dosis yang tepat, sebab penyuluh, petani, dan Training of
rekomendasi disusun berdasarkan Trainer, Desimination Platform,
kebutuhan hara tanaman dan Melia Baseline Survey, serta kegiatan
kondisi lahan. Praktik ini tidak hanya Survey Farmer Feedback (SFF).
meningkatkan efisiensi penggunaan Berkat PHSL, LKP kini ber
pupuk, tetapi juga berkontribusi pada kembang dari versi awal (V.1) yang
pengembangan Low Carbon Rice terbatas pada lahan irigasi dan
dan hemat air, dua aspek penting tadah hujan, menjadi LKP V.2 yang
dalam pertanian ramah lingkungan. juga mencakup lahan rawa pasang
Tak hanya petani, penyuluh juga surut dan lebak. Aksesnya mudah—
diuntungkan karena LKP membantu cukup melalui smartphone, tablet,
memberi arahan pemupukan sesuai atau laptop di alamat https://lkp.irri.
umur tanaman. Dengan demikian, org/. Layanan ini bahkan terintegrasi
LKP menjadi alat strategis menuju dengan sistem pencatatan digital
pertanian berkelanjutan. dan peta lahan, sehingga setiap
Aplikasi ini merupakan hasil kola petani memiliki rekam jejak untuk
borasi panjang antara International evaluasi musim tanam berikutnya.
Rice Research Institute (IRRI) dan Dengan pendekatan yang
Badan Standardisasi Instrumen adaptif, inklusif, dan berbasis target
Mengangkat Peternakan Rakyat Kolom
eberhasilan industri meningkat, tapi belum memenuhi Masih ada ruang besar bagi
unggas nasional di kebutuhan lokal. Skala peternakan pengem bangan sapi potong (induk Oleh: Memed Gunawan
tandai oleh kecukup didominasi peternak kecil. Sekitar an, feedlot, pembibitan). Ayam lokal
an produksi untuk 62% dari total sapi, sekitar 18 juta ekor dan ayam kampung berpeluang
konsumsi dalam negeri dimiliki oleh peternak sangat kecil karena permintaan terhadap ayam perhatian utama pemerintah dalam
Kdan bahkan ekspor. (13 ekor). lokal tinggi karena cita rasa, konsumsi pembangunan peternakan rakyat.
Indonesia menempati peringkat Harga pakan masih tergolong tradisional, dan tujuan kelestarian Potensi peternakan Indonesia
ke4 dunia dalam ekspor unggas. tinggi dan penyakit hewan khususnya genetik. sangat besar terutama jika ke
Pada tahun 2024 nilai ekspor PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada Ketersediaan lahan ramah peter kurangan pasokan (daging, susu)
komoditas peternakan tercatat ternak sapi, termasuk sapi perah nakan (untuk sapi potong atau sapi bisa dikurangi melalui peningkatan
sekitar US $1,354 miliar (Rp22 masih menghantui dan berpengaruh perah) terbatas, serta infrastruktur produksi lokal. Untuk masa
triliun), dengan volume ekspor pada populasi dan produktivitas. seperti transportasi, pasar, fasilitas depan, fokus harus pada efisiensi
sekitar 489,7 ribu ton. Satu catatan pengolahan kurang merata. Keter produksi, pembinaan peternak
bahwa peternak unggas rakyat Jadi bagaimana Prospek gan tungan impor untuk beberapa kecil, regenerasi peternak, penye
masih mengalami fluktuasi harga Peternakan Indonesia? komoditas (bibit unggas, indukan sapi, diaan pakan lokal yang stabil,
pakan dan produk di dalam negeri Permintaan pangan protein bahan baku pakan tertentu, bahkan dan peningkatan mutu produk
sehingga kehidupannya belum hewani meningkat akibat pertum daging dan susu), masih cukup tinggi. agar bisa bersaing domestik dan
banyak beranjak naik. buhan ekonomi, urbanisasi, pen Peternak sapi dan kambing/ internasional. Kolaborasi antara
Keberhasilan industri unggas dapatan masyarakat mendorong domba didominasi skala kecil, peternak kecil, perusahaan pakan,
belum diikuti oleh daging dan konsumsi daging, telur, dan susu naik. oleh karena itu pengembangan perusahaan besar/pengolahan, dan
susu. Daging masih harus dipasok Produk unggas sudah menunjukkan peternak an tidak saja upaya untuk pemerintah adalah kunci utama.
dari impor dan produksi susu bahwa Indonesia bisa bersaing di meningkatkan produksi sumber Diperlukan inovasi dan tekno
segar nasional masih jauh dari pasar global. Ada kesempatan ekspor protein hewani, tetapi juga pengen logi, penerapan teknologi di pakan,
kebutuhan. Tahun 2022, kebutuhan lebih luas untuk daging sapi, susu, tasan kemiskinan dan pemerataan manajemen kesehatan hewan,
susu mencapai 4,4 juta ton, tetapi produk olahan, bahkan ke pasar Asia pendapatan. Maka pengendalian genetika, dan sistem produksi lebih
produksi baru sekitar 968.980 lainnya jika kualitas dan rantai pasok penyakit, vaksinasi, sanitasi kandang efisien agar dapat mempercepat
ton. Populasi sapi potong terus diperkuat. dan infrastruktur lain harus menjadi peningkatan pro duktivitas.