Page 14 - Sinar Tani Edisi 4103
P. 14

14                         Edisi 17 - 23 September 2025  |  No. 4103 Tahun LVI                                      A GRI  F AMILY



          Cegah Stres,






          Hindari Berita





          Negatif Pagi




          dan Malam Hari









          Di era digital ini, berita buruk yang hadir nyaris
          tanpa henti, bisa menimbulkan beban psikologis.
          Berita tentang korupsi, ketidakadilan, krisis iklim,
          pengangguran, pembunuhan, narkoba, hingga
          kejahatan seksual dapat menjadi pemicu kita
          menjadi terus­menerus waspada, cemas, tertekan,
          overthinking atau bahkan putus asa.



                         enghadapi kondisi    terhadap apa yang dikonsumsi.        berupa  alopecia areata,” ujarnya    seperti  elektrokardiogram   (EKG),
                         tersebut,  psikolog  Misalnya   mengatur   waktu    dan   seperti dikutip dari laman IPB       tidak ditemukan kelainan jantung
                         dari  IPB University,   frekuensi membaca berita serta    University.                          yang nyata.
                         Nur Islamiah, M.Psi,   memilih sumber yang kredibel.         Selain itu, stres juga dapat         Selain kecemasan, psikosomatis
                         PhD mengingatkan        Selain itu, jeda perhatian dari   memicu perilaku mencabuti rambut     juga dapat muncul akibat depresi.
       Mmasyarakat                    untuk   media    dengan    aktivitas  yang   sendiri    atau    trichotillomania.   “Gejalanya bisa berupa kelelahan
         tidak menjadikan berita sebagai      mendukung kesejahteraan psiko­       Kondisi ini sering kali berkaitan    yang berat padahal tidak melakukan
         santapan pertama di pagi hari atau   logis,  seperti  olahraga   ringan,  dengan masalah psikologis yang       aktivitas  fisik  berlebihan,  atau
         sebelum tidur. Menurutnya,  pada     ngobrol   dengan   keluarga,  atau   mendasarinya,    seperti   depresi   insomnia yang tidak disebabkan
         dua waktu tersebut, otak berada      sekadar   istirahat  menghilangkan   atau  kecemasan.  Namun,  dr  Riati   oleh faktor fisik seperti konsumsi
         dalam kondisi paling rentan terhadap   penat.  “Tidak  kalah  penting  adalah   menegaskan tidak semua orang yang   kafein,” tuturnya.
         pengaruh emosional.                  menerima bahwa diri tidak harus      mengalami stres akan mengalami          Pada kasus depresi, insomnia
            “Membuka hari dengan berita       selalu  tahu   segalanya.  Dengan    kerontokan rambut.                   biasanya terjadi di malam hari,
         negatif  dapat  memicu  stres  sejak   begitu, kita memberi ruang bagi       “Menjaga kesehatan mental sama    saat seseorang bisa tidur namun
         pagi,   sementara   mengaksesnya     pikiran untuk bernapas di tengah     pentingnya dengan menjaga fisik.     terbangun dan tidak bisa kembali
         sebelum tidur dapat mengganggu       derasnya arus informasi yang tak     Jika mengalami stres berat atau      tidur. Sementara itu, insomnia akibat
         kualitas  istirahat  dan  memperburuk   selalu ramah bagi jiwa,” pesannya.  gejala kebotakan yang tidak biasa,   kecemasan umumnya terjadi di awal
         kecemasan,” urai sosok yang kerap       Untuk    menjaga     kewarasan,   segera cari bantuan profesional dan   malam karena ketegangan dan rasa
         disapa Bu Mia ini.                   menurut Bu Mia, berarti tahu kapan   konsultasikan ke dokter,” pesan dr   waspada yang berlebihan.
            Menurutnya,    tanpa    disadari,  perlu rehat, kapan harus berhenti dan   Riati.                              Untuk menekan risiko psiko­
         masya rakat    mungkin     sedang    kapan saatnya kembali terhubung         dr Riati juga mengingatkan, jika   somatis,  dr  Riati  mengatakan,
         meng alami apa yang oleh para ahli   untuk memahami, merespons dan        seseorang merasa sesak napas atau    penge lolaan stres dan pemenuhan
         psikologi yang disebut sebagai media   berkontribusi dengan pikiran yang   nyeri dada tanpa sebab medis yang   kebutuhan    fisik  sangat  utama.
         saturation overload. Apa itu? yaitu   jernih dan hati yang utuh.          jelas,  maka bisa jadi bukan masalah   Pertama  yang   harus  dilakukan
         kondisi ketika otak dan emosi menjadi                                     fisik, tapi melainkan gangguan psiko­  adalah  mengelola  emosi  dengan
         terlalu jenuh akibat paparan terus­     Picu Kebotakan                    somatis.  Psikosomatis  merupa kan   baik. “Manajemen  stres  yang efektif
         menerus terhadap berita negatif dari    Stres   yang    berkepanjangan    kondisi ketika seseorang mengalami   akan mencegah penumpukan emosi
         berbagai platform, terutama media    tidak   hanya   berdampak     pada   keluhan   fisik  yang   melibatkan   negatif,” ujarnya.
         sosial.                              kesehatan mental, tetapi juga dapat   berbagai  organ  tubuh,  mulai dari    Selain itu, Ia menyarankan agar
            Menurutnya, fenomena tersebut     memicu     kebotakan.   Fenomena     ujung kepala hingga ujung kaki.      menjaga pola makan sehat dan gaya
         bukan sekadar kejenuhan sesaat.      ini  dikenal  dengan  istilah  alopecia   Menariknya, hasil pemeriksaan   hidup teratur. Makanan bergizi, tidur
         Paparan konstan terhadap berita      areata, penyakit autoimun yang       medis  tidak  menunjukkan  adanya    cukup, dan olahraga rutin menjadi
         negatif menciptakan siklus stres     menyebabkan  kerontokan  rambut      gangguan    fisik  yang  signifikan,  kegiatan utama dalam membentuk
         psikologis, yaitu semakin sering kita   hingga membentuk kebotakan di     karena keluhan tersebut justru lebih   daya tahan fisik dan psikis yang
         menyimak berita buruk, semakin       beberapa bagian kepala.              banyak  berkaitan  dengan  kondisi   optimal. “Ketika tubuh dalam kondisi
         tinggi kecemasan yang kita rasakan,     Psikiater sekaligus dosen Fakultas   psikis.  “Psikosomatis  biasanya  bugar, respons terhadap tekanan
         dan semakin sulit bagi pikiran untuk   Kedokteran IPB University, dr Riati   karena kondisi distres, seperti ada­  emosional  menjadi  lebih adaptif,
         pulih dan tenang.                    Sri Hartini, MSc, SpKj menjelaskan,   nya  masalah   keluarga,  tekanan   sehingga risiko psikosomatis dapat
            “Kelompok    usia  remaja   dan   kondisi ini terjadi ketika hormon    pekerjaan,   atau  ketidaksesuaian   diminimalkan,” ujarnya.
         dewasa awal menjadi populasi yang    stres seperti kortisol meningkat dan   antara  kondisi  individu  dengan     Namun, jika gejala psikosomatis
         paling rentan, utamanya karena       mengganggu      sistem   kekebalan   tuntutan lingkungan,” ujarnya.       berlangsung dalam jangka waktu
         konsumsi mereka terhadap sosial      tubuh, sehingga kekebalan tubuh         Gejala yang timbul akibat psiko­  lama    dan   mulai  mengganggu
         media    cenderung   lebih   tinggi  keliru menyerang folikel rambut.     somatis sangat beragam dan dapat     aktivitas sehari­hari, dr Riati meng­
         dibanding kelompok usia lainnya,”       “Peningkatan    kortisol   akan   menyerupai penyakit fisik. Misalnya,   anjurkan agar  segera berkonsultasi
         tuturnya.                            mengurangi     protein  di   folikel  seseorang     yang     mengalami    dengan     profesional  kesehatan.
            Karena itu, Bu Mia mengingatkan,   rambut dan memperpanjang fase       kecemasan bisa merasakan gejala      Penanganan yang tepat dan terapi
         kita tetap bisa menyikapi ini. Salah   istirahat nya. Pertumbuhannya akan   seperti jantung  berdebar, mual,   sesuai   kondisi  individu  sangat
         satunya dengan menyadari bahwa       terganggu dan siklus rambut menj­    nyeri atau rasa berat di dada. Namun   diperlukan untuk mencegah dampak
         setiap orang mempunyai kendali       adi tidak normal. Manifestasinya bisa   setelah  dilakukan  pemeriksaan   lebih lanjut. Yul
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19