Page 15 - Sinar Tani Edisi 4103
P. 15

15
                                                                                Edisi 17 - 23 September 2025  |  No. 4103 Tahun LVI



            P4S Bina Perkasa                                                                                            juga masih dalam proses. Bina
                                                                                                                           Selain kendala teknis, izin edar

                                                                                                                                             mengantongi
                                                                                                                                   sudah
                                                                                                                        Perkasa
            Garap Kakao Hulu-Hilir                                                                                      MIB  (Merk  Industri  Barang)  dari
                                                                                                                        pemerintah kabupaten, tetapi izin
                                                                                                                        BPOM dan label halal belum keluar.
                                                                                                                        Walau begitu, produk percobaan
           Di balik kebun sederhana di Aceh Utara, P4S Bina                                                             mereka sudah mendapat respons
                                                                                                                        positif, bahkan menarik perhatian
           Perkasa menyulap biji kakao jadi cokelat bernilai                                                            pasar lokal.
                                                                                                                                             kami
                                                                                                                                                   sudah
                                                                                                                           “Yang
                                                                                                                                   penting
           tinggi. Dari hulu ke hilir, petani Nisam menanam                                                             buktikan petani bisa. Kalau ada
           harapan manis untuk masa depan.                                                                              dukungan    peralatan   dan  izin,
                                                                                                                        cokelat Aceh Utara siap masuk
                      ari  kebun   kecil  di  2010, saat situasi pasca konflik di                                       pasar luas,” tegas Mahdi.
                      Dusun Panton Luas,      Aceh membuka peluang baru bagi                                               Kisah P4S Bina Perkasa adalah
                      Gampong       Panton,   masyarakat desa. Awalnya, kakao                                           potret kecil transformasi pertanian
                      Kecamatan      Nisam,   hanya ditanam dan dijual  dalam                                           Aceh: dari biji kakao di kebun hingga
                      geliat baru pertanian   bentuk mentah. Namun sejak konsep                                         produk siap jual yang bernilai
        Dkakao muncul. Pusat                  hulu­hilir digaungkan pemerintah,                                         tinggi. Petani tidak lagi terjebak
          Pelatihan Pertanian dan Perdesaan   kelompok tani ini mulai menatap                                           menjual mentah, melainkan punya
          Swadaya    (P4S)   Bina   Perkasa   masa depan berbeda: petani bukan                                          kesempatan membangun merek
          menggarap budidaya kakao dengan     sekadar produsen bahan baku, tetapi                                       sendiri.
          konsep hulu­hilir, dari menanam     juga pelaku industri kecil.                                                  Kini, anggota Gapoktan semakin
          hingga mengolah menjadi produk         Petani    di    P4S     dibekali                                       yakin. Mereka tak hanya bekerja
          siap saji.                          keterampilan   teknis  mulai   dari                                       untuk   bertahan   hidup,   tetapi
             Lahan seluas 2,5 hektare yang    pembibitan dengan okulasi dan        kakao  yang  masih  manual.  Biji    juga menata masa depan. Kakao
          dikelola Gabungan Kelompok Tani     sambung       pucuk,    perawatan    difermentasi,   dikeringkan,   lalu  menjadi simbol kemandirian baru,
          (Gapoktan) ini kini menjadi pusat   tanaman ramah lingkungan, hingga     dipanaskan (roasting). Setelah itu,   membuka lapangan kerja, sekaligus
          pembelajaran    petani   sekaligus  pengendalian hama yang tepat.        biji diproses menjadi bubuk atau     menumbuhkan kebanggaan pada
          rumah produksi. Kakao tidak lagi    Hasilnya, kebun lebih produktif,     dilelehkan untuk cokelat batangan.   produk lokal.
          berhenti di biji kering, melainkan   kualitas panen terjaga, dan petani     “Tantangan   terbesar  ada   di      “Kalau generasi muda mau
          berubah menjadi cokelat batangan,   makin percaya diri untuk melangkah   peralatan. Tanpa mesin pemisah       ikut terjun, kakao bisa jadi masa
          bubuk cokelat, permen, hingga       ke tahap berikutnya: pengolahan.     minyak dan lemak, biji cokelat jadi   depan Aceh. Kami sudah mulai
          minuman sekelas Milo.                  Perjalanan dari kebun ke produk   lengket saat diblender. Kami harus   membuktikan dari pelosok, cokelat
             “Penanaman dilakukan di kebun,   olahan tentu bukan tanpa rintangan.   menjemur ulang agar kering, baru    lokal bisa bersaing,” pungkas Mahdi.
          lalu hasil panen kami olah sendiri.   Lokasi perkebunan cukup jauh,      dilanjutkan. Proses ini bisa makan      P4S     Bina   Perkasa    pun
          Produk percobaan sudah berhasil     sekitar 19 kilometer dari jalan utama   waktu beberapa hari,” ujarnya.    menegaskan     perannya:   mem­
          kami buat,” ujar Ketua Kelompok     dengan akses tanah liat. Namun          Keterbatasan    alat  membuat     bangun rantai kakao dari hulu ke
          Tani Bina Perkasa, Mahdi Abdullah,   semangat para petani tidak surut.   kapasitas produksi rendah. Padahal,   hilir,  menghadirkan  nilai tambah,
          penuh antusias.                        Di rumah produksinya, Mahdi       dengan mesin modern, produksi bisa   dan mengangkat harkat petani
             P4S  Bina  Perkasa  berawal  pada   menunjukkan  proses  pengolahan   lebih cepat dan efisien.             Aceh Utara. Puslatan



            Milenial Farm Bawa Kakao



            Kotamobagu Mendunia




           Anak muda Milenial Farm buktikan kakao lokal
           bisa bersaing global. Investor Jepang melirik,
           membuka peluang ekspor dan menjadikan
           Kotamobagu pusat harapan baru pertanian.

                    i  sebuah   kota   kecil  bukan hanya sekadar menanam
                    yang    sibuk    berlari  dan memanen, tapi juga membawa
                    mengejar    modernisasi,  narasi baru: bertani itu keren.
                    sekelompok anak muda         Instagram, TikTok, hingga YouTube
         Djustru  memilih  langkah            menjadi panggung baru bagi mereka.
           sebaliknya,  kembali  ke   tanah.  Video pendek yang memperlihatkan
           Mereka menamakan diri Milenial     proses menanam hingga panen cepat
           Farm, komunitas pertanian yang     menyebar, membangun citra segar
           lahir dari semangat muda, terbuka   bahwa pertanian bukan pekerjaan
           pada teknologi,  dan punya mimpi   kuno, melainkan gaya hidup. “Petani   untuk menjalin kerja sama ekspor. Ini   sedikit saja, pasar bisa lepas,” kata
           besar  yakni  menjadikan   kakao   muda di Kotamobagu lebih smart.      peluang emas yang tidak boleh kita   Akbar. Untuk itu, edukasi terus
           Kotamobagu sebagai pemain dunia.   Mereka cepat mengadopsi teknologi,   lewatkan,” ujar Akbar.               dilakukan.  Milenial  Farm  rutin
             Di tengah terbatasnya lahan dan   berani mencoba metode baru, tapi       Kabar   itu   disambut   penuh    meng adakan    pelatihan  terbuka
           derasnya arus urbanisasi, pilihan ini   tetap menghargai cara lama,” kata   semangat oleh petani lokal. Selama   tentang cara fermentasi yang benar,
           mungkin terdengar asing. Namun     Akbar menegaskan.                    ini, kakao hanya dipasarkan di       teknik pemupukan, dan strategi
           bagi Akbar Damopolii, praktisi        Dari sekian komoditas, kakao      tingkat nasional. Kini, peluang ekspor   menjaga mutu. Harapannya, petani
           pertanian yang menjadi motor       mencuri perhatian paling besar.      membuka jalan agar nilai jual kakao   tak sekadar mendapat pembeli, tapi
           penggerak komunitas, pertanian     Aroma fermentasi dari biji cokelat   meningkat berkali lipat.             juga bisa bertahan dalam rantai
           adalah jalan pulang sekaligus masa   lokal ini ternyata melintasi batas kota,   Namun jalan menuju pasar global   pasok global.
           depan. “Kunci pertanian itu bukan   bahkan negara. Baru­baru ini, CEO   tak sesederhana menanam bibit lalu      Mimpi besar ini tentu butuh
           lahan luas atau mesin canggih, tapi   Cocobanasi, perusahaan cokelat asal   menunggu panen. Standar ekspor,   dukungan    lebih  luas.  Petani
           sumber daya manusia. Kalau SDM     Jepang datang langsung meninjau      terutama dari Jepang dan Eropa,      berharap pemerintah hadir memberi
           kuat, semua bisa kita kelola dengan   kualitas kakao Kotamobagu.        sangat ketat. Residu kimia rendah    bantuan konkret mulai dari akses
           lebih baik,” ujarnya.                 Mereka tidak asal datang. Kakao   adalah syarat mutlak. Itu berarti    modal, peralatan modern, hingga
             Fenomena menarik kini terlihat   dari   Kotamobagu    dibandingkan    petani harus cermat dalam memilih    pembukaan      jaringan    ekspor
           di Kotamobagu. Bertani tak lagi    dengan produk Ghana, India, hingga   bibit  unggul,   menakar    pupuk,   resmi. “Kalau pemerintah serius,
           didominasi  generasi  tua.  Data   Tanzania. Hasilnya? Kakao fermentasi   merawat  pohon,  hingga   meng  ­  Kotamobagu bisa punya brand kakao
           lokal  menunjukkan, sekitar 15–20   Kotamobagu     dinilai  memenuhi    gunakan pestisida ramah ling kungan.  sendiri. Bukan hanya penghasil, tapi
           persen anak muda sudah mulai       standar    internasional.  “Investor    “Kalau kualitas terjaga, harga bisa   pusat inovasi pertanian,” kata Akbar
           menekuni dunia pertanian. Mereka   Jepang sudah menyatakan minat        naik signifikan. Tapi kalau lengah   penuh harap. Gsh
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20