Page 127 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 127

...


              '        .
             Koperasi sekitar 27 Juta Rupiah. 183)

             D . .. ~EADAAN Dl  PAERAH  SEKITAR .PERANG  DUNIA  I
                  (1914-191.8) DAN PENDIRIAN VOLKSRAAD

               (  1.   Sikap Pemerintah Hindia Belanda
                 J umlah  Afdeellng  dalam  wilayah  Keresidenan  Manado  Im
             d~ akh:lr  a bad  19  berjumlah  10  buah.  Sulawesi Utara terdiri  dari
             dua  Afdeeling  dan  lima  Onderafdeeling  yaitu Afdeeling. Manado
             dan Gorontalo serta Onderafdeeling Manado,, Tondano, Amurang,
             Bolaang  Mongondow  dan  Sangir  Talaud.  Suatu  Afdeeling  dike-
            • pal~  oleh  seorang  Asisten  Residen  sedangkan  Onderafdeeling
             dikepalai oleh seorang Kontrolur.  184  )
                  Sementara  itu  Perang  Dunia  I  pecah  di  Eropah  ketika  Pa-
             ngeran  Franz  Ferdinand  selaku  pewaris takhta Austria-Hongaria
             dibunuh orang pada tanggal 28 J uni 1914 di Serayevo. Jerman dan
             sekutu-sekutunya  memulaikan  perang  melawan  Perancis.  Keta-
             j.aan  Belanda  bersikap  netral  dalam  perang  yang  mulai  berkeca-
             muk  itu,  dan  dengan  demikian  berhasil  mengambil  keuntungan-
             keuntungan  ekonomis terutama dari hasil-hasil yang didatangkan-
             nya  dari  Indonesia.  Hal  ini  semakin  mendorong  kaum  kapitalis
             Belanda  untuk  menanamkan  modal  memperluas  usahanya  di
             Indonesia  yang  pada . gilirannya  semakin  memelaratkan  rakyat
             di  daerah-daerah.   185  )  Untuk  menghindarkan  melUasnya  keke-
             cewaan  di  kalangan  rakyat  di  daerah  Sull;lwesi  Utara  maka  pe- .
             merintah  kolonial  menjalankan  beberapa  kebijaksanaan  tertentu.
  \ .
                  Di  daerah  Sangir  Talaud  pada  masa  ini  pemerintah  pada
             umumnya  banyak  mendekati  rakyat  dengan  mengadakan  pe-
             robahan-perobahan  dalam  pemerintahan  seperti  penertiban  dis-
             trik/kjoguguan  di  Talaud,  penyelesaian  sengketa  atas  pulau  Mia-
             ngas,  pem bukaan  sekolah-sekolah  yang  berbahasa  Melayu  dan
             Belanda  dan  sebagainya,  yang  kesemuanya  menunjukkan adanya
            .perobahan  sµcap  pemerintah  untuk  mengambil  hati  rakyat.   186  )
                  Demikian  pula  dengan  tindakan  pemerintah  kolonial  atas
             kerajaan  Siau  pada masa pemerintahn Raja A.J.K.  Bogar. (1913-
             1918).  Ia  dijanji  bahwa  akan  diangkat  jadi Sultan, apabila usaha
                  183)  Wawancara dertgan L. Poluan; 25-9-1978.
                  184)  Dr. M. Broer,  op cit., hal, 59, 65. ·
                  185)  Muhammad Dimyati, Sedjarah Perdjuangan Indonesia, Widjaja, Djakarta, 19
             51,hal.17.
                  186)  Rekaman wawancara dengan H.E. Yuda, 5-10-1978.·


             118
                         •
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132