Page 131 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 131

f.   Perserikatan Perianaman Kelapa,Indonesia 1939:
              g.   Mendirikari organisasi lbunda di Yapen Irian Jaya;
              h.   Turut menyurnbangkan buah pikirannya untuk mem-
      i           perjuangkan berdirinya KGPM  1933 ~
              i.   Bersama  empat  pemimpin  Islam  yaitu  (R.A.A.  Djajadining-
                  rat,  H. Agus Salim, H.M. Sudja,  dan R.  Muljadi Djojomarto-
                  no)  turut m·emperjuangkan  kepentingan umat Islam  khusus-
                  nya dalam  hal penyelenggaraan perjalanan haji ke Saudi Ara-
                   bia 1923.
                  Atas jasa-jasanya dalam  perjuangan baik sebelum maupun da-
              lam  mempertahankan  kemerdekaan  Indonesia,  oleh  Pemerintah
              diberikan penghargaan berupa:
              a.   Bintang Gerilya tahun 1958;
              b.   Bintang Mahaputra Tingkat II tahun 1960;
              c.   Bintang Satya Lencana tahun 1961 .
                   Dalam  uraian. ini  dapat  pula  dikemukakan  tentang  orang
              Minahasa  yang  pernah  duci.uk  sebagai  Anggota Parlemen Belanda
              (Tweede  Kamer).  Ia  adalah  L.N.  Palar  yang  lahir  tahun  1900. di ·
              Tomohon. Menempuh pendidikan di Christelijdce HIS dan MULO
              di Tondano, AMS  di  Yogyakarta, Technische Hoge School di Ban-
              dung.  Meneruskan  pelajarannya  di  Nederland kemudian ia  terjun
              di  bidang  politik  masuk  Socioal  Democratisch  Arbeiders  Partij
              lalu mewakili organisasi itu di Tweede Kamer.  Antara tahun  1945~
              1946  mati-matian  memperjuangkan kepentingan Indonesia dalam
              perdebatan-perdebatan  di  PBB.  Pernah diangkat sebagai Duta Be-
              sar Republik Indonesia di India dan Wakil Tetap Republik Indone-
              sia  di  PBB.  Setelah  mengajar  sebagai  Guru  Besar di Amerika Se-
              rikat, ia kem ball ke Indonesia.
                   Dalam  hubungan dengan keanggotaan  Volksraad,  dari daerah
              Sangir  Talaud  ada juga  yang  pernah menjadi  anggota  Volksraad
              yaitu  Raja  Christian Ponto dari  Kerajaan Kendahe-Tahuna antara
              tahun  1919-1928.  Ia  adalah  anak  Raja  R.S.  Ponto dari  Kerajaan
              Tahuna  sebelum  kerajaan  itu dipersatukan dengan  Kerajaan  Ken-
              dahe tahun  1893. Ia  dinobatkan tahun 1917. Tahun 1928 diasing-
              kan  ke  Luwuk  (Sulawesi  Tengah)  dan  kembali  ke  Sangir Talaud
              tahun  1933.  Akibat  kekejaman  pemerintah  Jepang,  beliau  wa-
              fat  tanggal  19  Januari  1945  sesudah  mengalami  penahanan  oleh
              Kempetai  sejak triwulan II  tahun  1944. Jenazahnya dimakamkan
              di  Bungalawang  Tahuna)  di  tempat mana juga dimakamkan  raja-

              122
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136