Page 134 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 134

suatu. pembttron~ JBkyat.  Yang m~elopori pemberontBkan
              terhadap Belanda itli ialah para tokoh Serikat Islam, yang kemung-
              kinan  dipengaruhi  oleh  mereka  mengadakan  peIQ.berontakan  di ,
              Banten antara 1926-1927.
                  Para pemimpin · pemberontakan itu  antara  lain ialah Hadjuh
              alias  Ti  Ka  Tju,  Abudi  Junus  alias  Ti  Opo,  dan  Abdullah Tu-
                  1
              mu.  ~ .Sebagaimana diketahui, Serlkat Islam menganut as8s non-
              koperasi, yang di daerah Gorontalo mencapai l'unc~nya di _sekitar .
              t8hun  1926. Pada waktU itu para pemimpin mempersiapkan suatu .
              pemberontakan rakyat terhadap pemerintah Hindia-Belanda. Pem":.
              berontakan  ini disiapkan  di  kota Gorontalo yang dikenal dengan
              nama Syariika.
                  Rupanya  pemberontakan  ini  tercium  oleh pemerintah.  De-
              ngan segera mereka mengerahkan tentara dan polisi untuk mengga-
              galkannya  Belum  sempat  dilaksanakan  sudah  diketahui  dengan
              tindakan penangkapan terhadap para pemimpinnya.
              2.   Sikap  masyarakat  terhadap  asas  non  koperasi  dan  koperasi
                  terhadap Pemerintah Hindia Belanda
                  Mengenai sikap masyarakat terhadap asas non koperasi dalam  ""'
              periode ini sudah banyak diulas di depan. Sikap rakyat dijelmakan
              dalam  pertumbuhan yang pesat dari organisasi yang menganut asas
              non koperasi terutama Serikat Islam.
                  Tentang hal ini misalnya dapat diketengahkan sikap Masyara-
              kat  Bolaang  Mongondow  terutama  di  Molinow  yang  tidak mau
              menyekolahkan  anak-anaknya  di  sekolah-sekolah  pemerintah
              maupun  sekolah-sekolah  Zending.  Program  Serikat  Islam  cabang
              Bolaang  Mongondow  untuk  mendirikan  sekolah  mereka  sendiri
              disokong dengan gigi.h  oleh rakyat di sana. Permohonan pimpinan
              SI untuk rnendirikan sekolah pada mulanya tidak diluluskan yang
              makin  memperkuat  ketidak simpatian  mereka terhadap pemerin-
              tah  kolonial.  Ketika  Pemerintah  Pusat  di  Jakarta mengeluarkan
              izin · mendirikan  sekolah  maka  berduyun-duyunlah  anak-anak
              mereka  di  sekolahkan  di  sekolah .milik SI  yang mendirikan BPPI
              (Balai  Pendidikan  dan  Pengajaran  Islamiyah)  untuk  mengelola
              persekolahan di sana ..
                  Sejalan  dengan  sikap  non  koperasi  maka  di  daerah  Sangir
              Talaud  hai  itu  dilakukan oleh sebuah organisasi yang tidak resmi


              189)  Wawancara dengan Umar Ali, 2-1~1978.



                                                                         125
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139