Page 140 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 140

yang ditempatkan di daerah itu terbunuh bersama. beberapa pega- .
              wai Jainnya.  Karena kejadian itu berlaku setelah kunjungan tokoh
              SI  Abdul  Muis  ke  daerah Gorontalo untuk berpropaganda, maka
              peristitwa terse but dikatakan ada hubungannya dengan SI; propa-    1'
              ganda  tokoh  SI  Abdul  Muis  itu dianggap sebagai penyebab pem-
                                 1 5
              berontakan rakyat.  ? J_Demikian  pula  dengan  peristiwa  pembe-
              rontakan di Cimareme, Jawa Barat.
                   Partai  Nasional  Indonesia  disingkat  PNl didirikan  oleh  Ir.
              Sukarno, Dr. Tjipto Mangunkusumo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr.
              Ishak,  Mr.  Sunarjo,  Mr.  Budiarto  dan  Dr.  Samsi  pada  tanggal  4
              Juli  1927 di Bandung. PNI  menyusun  program partai di lapangan
              politik,  ekonomi  dan  sosial  selalu  menyelenggarakan  rapat-rapat
              umum  di  mana-mana yang sifatnya rnengajak rakyat agar menen-
              tang  pemerintah kolonial.  Gubemur Jenderal dalam  pidatonya di
              depan  Volksraad  15  Mei 1928 memperingatkan agar PNI menahan
              diri  di  dalam  ucapan  maupun  dalam  mengadakan  rapat-rapat.
              Karena  semua  peringatan  tidak · diindahkan,  tambahan lagi terde-
              ngar  desas-desus  bahwa  PNI  akan  mengadakan  Pemberontakan
              maka akhlr  1929 para pemimpinnya mulai ditangkapi dan diadili.
              Mereka dijatuhkan hukum penjara berdasarkan pelapggaran pasal-
              pasal dari KUHP  yang dipakai sebagai senjataampuhuntuk menin-
              das kaum pergerakan nasional Indonesia.
                  Di Minahasa ada sekelompok pemuda nasionalis yang- dipim-
              pin  oleh  Johanis Waworuntu dan Cornelis Wentuk merencanakan
              suatu gerakan menentang pemerintah koloill.  Tapi karena rencana
              mereka  diketahui  oleh  polisi,  maka  keduanya  ditatigkap  lalu
              dibuang ke Boven Digul.   196 )
                  Di  daerah  Gorontalo  suasana  politik  amat  hangat  yaitu
             sekitar tahun 1930 sampai  1932 yang hampir-hampir saja menjadi
             pemberontakan terbuka. Hal itu  terjadi ketika  ada  seorang tokoh
             PARTINDO  yaitu Mr.  Ishak yang datang dari Jawa untuk berpro-
             paganda  di  sana.  Diaturlah suatu rapat raksasa untuk mendengar-
             kan  pidato  dari  Ishak  yang  menjelaskan  tentang  soal  poenale
             sanctie.  Mengenai hal ini dijelaskannya bahwa akibat pelaksanaan
             poenalesanctie  maka  rakyat  Indonesia  menderita  yang dilakukan
             oleh  penjajah  Belanda.  Mendengar  isi  pidato  yang  menjelek-

              195)  Dra.  Su-.nto  Tirtoprodjo  SH,  Sedjarah  Pergnoklln  Nuional lndonnlo,  Pem-
                  bangunan. Djakarta, 1970, hal. 33 - 34.
              196)  S.U.  Marunduh, Pendaratan  Jeparig  di Mtnaluz111,  telis  sarjana,  Jurusan  Sejarah
                  Fakultas Saaua Universitas Sam Ratularigi, Manado, 1978, hal. 42.

                                                                        131
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145