Page 157 - Modul Aljabar
P. 157

   1    2 1     1   4      2(4) + 1(−1) + 1(1)         8
                          [    2] = [1 2   3] [−1] = [1(4) + 2(−1) + 3(1)] = [ 5 ]
                              3    2 1     4   1      2(4) + 1(−1) + 4(1)        11

                        Jadi, T(4, −1,1) = (8,5,11)

                        Transformasi Orthogonal
                           Transformasi linier    ∶ ℝ → ℝ  dengan matriks transformasi
                                                      
                                                            
                                                                               
                        A  disebut  orthogonal  bila T  memetakan  setiap     ∈ ℝ   menjadi
                          (  ) tanpa mengubah panjang (norm)-nya, dengan perkataan lain
                          (  ) =      =    atau  (    ). (    ) =   .   .       disebut  matriks

                        orthogonal.  Jadi  panjang  suatu  vektor  tidak  berubah  bila

                        dilakukan transformasi orthogonal.
                                                                
                           1.  A matriks orthogonal       =      =   
                                                       
                           2.  Ini berarti bahwa A matriks orthogonal maka :

                                      
                                          −1
                               a.     =   
                               b.  Det(  ) = 1          − 1
                               c.  Hasil  kali  dua  matriks  orthogonal  juga  matriks
                                  orthogonal.

                               d.  Invers  dari  matriks  orthogonal  juga  matriks
                                  orthogonal.

                               e.  Transpose    matriks   orthogonal    juga    matriks

                                  orthogonal.
                               f.  Basis orthonormal dari suatu     dapat disusun dalam
                                                                   
                                  baris-baris  (kolom-kolom)  satu  matriks     ×   
                                                                                    
                                  sedemikian     sehingga         merupakan     matriks
                                  orthogonal.

                        10.4  Keserupaan






                                                      152
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162