Page 45 - eBook Manajemen Pengantar_Neat
P. 45
pemegang saham hanya tertarik kepada perolehan return on investment
(ROI) dari saham yang dimilikinya sedangkan masalah manajemen
perusahaan diserahkan kepada para manajer. Namun kemudian hal
tersebut berkembang lebih luas, yang disebabkan oleh semakin banyaknya
individu maupun kelompok aktivis sosial yang terlibat dalam perdagangan
saham. Dengan kata lain, jumlah pemegang saham semakin meningkat
dan memiliki latar belakang yang berbeda. Akibatnya, tujuan dan keinginan
pemegang saham pun semakin bertambah dan bervariasi. Oleh karena
itu, pemegang saham kini tidak hanya tertarik dengan ROI saja tetapi
juga pada keterlibatan mereka dalam mengambil keputusan yang berkaitan
dengan tujuan dan keinginan mereka.
NON DIRECT-ACTION ELEMENTS
Komponen lingkungan mempengaruhi organisasi melalui kekuatan-
kekuatannya untuk membentuk berbagai kelompok baru yang kemudian
menjadi stakeholders organisasi dan juga melalui kemampuannya untuk
menciptakan iklim yang melingkupi organisasi dalam beroperasi.
Variabel sosial. Variabel sosial terdiri dari 3 kategori: demografi,
gaya hidup, dan nilai-nilai sosial. Demografi dan perubahan gaya hidup
mempengaruhi aspek-aspek seperti komposisi organisasi, lokasi,
penawaran tenaga kerja, dan bahkan sampai pada pelanggan.
1. Demografi. Perubahan demografi sangat penting bagi para manajer
untuk beberapa hal. Pertama, perubahan tersebut besar pengaruhnya
terhadap ukuran penawaran tenaga kerja muda. Menurunnya tingkat
kelahiran dapat menyebabkan organisasi kekurangan tenaga kerja
usia muda. Kedua, perubahan demografi menciptakan masalah sosial
yang mempengaruhi manajer, terutama dalam mengelola sumber daya
manusia. Ketiga, demografi juga membentuk pasar bagi berbagai
produk. Negara yang sebagian besar mayoritas adalah penduduk
usia tua akan menginginkan produk yang berbeda dengan mereka
yang berusia muda.
2. Gaya hidup. Gaya hidup tidak lain adalah manifestasi sikap dan nilai
yang dimiliki individu. Pergeseran yang terjadi di sebagian tempat di
dunia ini adalah bergesernya paradigma yang semula berfokus pada
stabilitas, menjadi paradigma yang berfokus pada perubahan.
3. Nilai-nilai (norma-norma) sosial. Perubahan nilai-nilai sosial yang
menuju ke arah keterbukaan, misalnya, secara langsung akan
membentuk pola pikir masyarakat di suatu daerah tertentu yang
kemudian secara tidak langsung menuntut organisasi di daerah tersebut
34 Manajemen Pengantar