Page 103 - EMODUL BINDO KELAS 12
P. 103
Entah berapa lama hujan deras disertai halilintar mengguyur kotaku. Dan aku
terjebak di sini.
C. Sudah berapa lama Aida berdiri dekat jendela kamar. Gaun warna abu-abu
mengkilap masih dikenakannya. Matanya terus menatap hujan yang turun sejak
sore. Sesekali suara halilintar mengagetkannya. Saat seperti ini dia teringat kejadian
5 tahun yang lalu ketika dia bertemu Daud di pengungsian.
D. Aku berlari-lari kecil. buliran hujan mulai membasahi baju putihku. Bunyi halilintar
membawa pesan agar aku segera sampai ke rumah sakit. Tak peduli dengan jalanan
yang mulai terendam. Beberapa pasien dari tenda pengungsian teramat menunggu
kehadiranku. Luka bakar yang dialaminya menunggu sentuhan tanganku.
E. Dirapatkannya jaket ke badannya. Walaupun penuh sesak, udara di tempat
pengungsian terasa sangat dingin. Matanya menerawang jauh mengingat peristiwa
semalam. Hujan badai disertai halilintar hampir seharian mengguyur desanya.
Sampai tadi malam pukul 02.00 dinihari, air bagai gelombang datang menghantam.
Semua rumah terendam hanya menyisakan atap genting dan kesedihan.
Topik cerpen: Peperangan
Kata kunci: hujan, halilintar, terendam, pengungsian
44. Pengembangan cerpen yang sesuai dengan topik dan kata kunci di atas adalah ...
A. Sampai kapankah ini berakhir? Waktu rasanya sangat panjang. Musim berganti.
Dari hujan badai yang ditunggangi halilintar, sampai panas menyengat yang
membuat ingin terus berendam. Tetap saja kami berada di pengungsian. Perang
dijadikan standar hebatnya penguasa penuh kelaliman.
B. Aku berdiri di emperan toko. Map buku kupegang erat khawatir jatuh dan terbawa
arus air yang cukup deras. Drainase yang buruk menyebabkan jalanan seperti
sungai. Entah berapa lama hujan deras disertai halilintar mengguyur kotaku. Dan
aku