Page 110 - EMODUL BINDO KELAS 12
P. 110
namanya Zen, usianya dua puluh tahun, ia seorang motivator dan penulis buku best
seller yang mengajak orang semangat hidup.
Ray : “berhentilah untuk mencoba membuatku merasa lebih baik, karena aku
takkan lebih baik lagi dari ini !”
Zen : (hanya tersenyum) ““aku nggak pernah mencoba membuatmu lebih baik,
bahkan tak juga mencoba membuat orang lain lebih baik, kamu tahu ? Aku
Cuma bertugas membuat orang tersenyum selama ia tak perlu penjepit
pipi.”
Ray : (tersenyum miris) “kamu pikir ini lucu ?”
Zen : (diam dengan ekspresi muka yang pura-pura berpikir) “enggak”.
C. Saat semuanya begitu suram dalam setiap jengkal otakku, aku bertemu orang aneh
yang mulutnya penuh dengan kata-kata penuh cinta, penuh harapan, dan aku mual
saat itu. Yang ku tahu namanya Zen, usianya dua puluh tahun, ia seorang motivator
dan penulis buku best seller yang mengajak orang semangat hidup.
Ray : “Berhentilah untuk mencoba membuatku merasa lebih baik, karena aku
takkan pernah berubah lagi !”
Zen : (hanya tersenyum) ““aku percaya bisa membuatmu lebih baik, bahkan bisa
membuat orang lain lebih baik, kamu tahu ? Aku Cuma bertugas membuat
orang tersenyum selama ia tak perlu penjepit pipi..”
Ray : (tersenyum miris) “kamu pikir ini lucu ?”
Zen : (diam dengan ekspresi muka yang pura-pura berpikir) “enggak”.
D. Saat semuanya begitu suram dalam setiap jengkal otakku, aku bertemu orang aneh
yang mulutnya penuh dengan kata-kata penuh cinta, penuh harapan, dan aku mual
saat itu. Yang ku tahu namanya Zen, usianya dua puluh tahun, ia seorang motivator
dan penulis buku best seller yang mengajak orang semangat hidup.
Ray : “Berhentilah untuk mencoba membuatku merasa lebih baik, karena aku
takkan lebih baik lagi dari ini !”