Page 151 - DEDJEN_buku ajar_uji bahan 1 (Autosaved)_Neat
P. 151
BAB 8
PENGUJIAN MODULUS ELASTISITAS
Dalam bab ini mahasiswa akan mempelajari tentang besaran modulus elatisitas pada
beton, yaitu hasil bagi antara tegangan dan regangan pada daerah elastis. Semakin tinggi
modulus elastis pada beton, semakin tinggi mutu beton tersebut, dan semakin kaku,
karena dengan modulus elastis yang tinggi artinya beton tersebut memiliki tegangan
yang lebih besar, dengan perubahan bentuknya yang rendah. Selain dipengaruhi mutu
beton, jenis agregat, jenis semen, dan umur beton juga bentuk benda uji dan kecepatan
pembebanan akan menentukan modulus elastisitas, bentuk benda uji menurut ASTM
adalah silinder ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Daerah elastis pada beton
menurut ASTM berada pada tegangan 40% dari tegangan maksimumnya, dan pada
regangan 0.00005. Pada uji modulus elastisitas, mahasiswa dapat juga mengetahui
poisson ratio nya kalau peralatannya dilengkapi dengan perubahan panjang pada arah
melintang. Poisson ratio adalah perbandingan antara perubahan panjang arah melintang
dengan perubahan panjang arah memanjang. Disarankan pada waktu praktek mengikuti
arahan instruktur atau teknisi, untuk mencegah kerusakan alat atau untuk leselamatan
sendiri, seperti pada waktu mengangkat benda uji atau memasang benda uji dengan
peralatan uji modulus elstisitas, karena jika pemasangan Compressometer longgar akan
menyebabkan tidak akuratnya pembacaan.
PENGANTAR K3
Pada pengujian modulus elastisitas potensi bahaya yang timbul hampir sama dengan
pengujian beton keras lainnya, yaitu adanya pecahan beton dari mesin tekan ataupun
terkilirnya pergelangan tangan pada waktu mengangkat benda uji. Untuk itu peralatan
APD yang diperlukan adalah kacamata safety dan sarung tangan kain. Pada pengujian
modulus elastisitas benda uji perlu di capping, sehingga mahasiswa memerlukan
penutup hidung, untuk menjaga alat pernapasan.
147