Page 112 - KIMIA SMK KELAS X SEMESTER 2
P. 112

c. lampu tidak menyala

                           d. tidak terdapat gelembung gas
                           Contoh senyawa : C6H12O6, C12H22O11, CO(NH2)2, dan C2H5OH

                        B.  Reaksi Redoks

                               Reaksi  redoks  adalah  gabungan  dari  reaksi  reduksi  dan  reaksi  oksidasi  yang
                        berlangsung bersamaan. Ada beberapa pengertian mengenai reaksi redoks, di antaranya
                        adalah peristiwa pelepasan elektron (reaksi oksidasi) dan peristiwa penangkapan elektron

                        (reaksi reduksi). Tidak ada peristiwa pelepasan elektron (reaksi oksidasi) tanpa disertai
                        peristiwa penangkapan elektron (reaksi reduksi). Contoh reaksi redoks misalnya logam

                        seng yang dicelupkan pada larutan tembaga sulfat. Logam seng akan teroksidasi dan ion
                        tembaga akan tereduksi. Masing-masing persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
                                                      2
                           Reaksi oksidasi : Zn (s) → Zn (aq) + 2e
                                             2+
                           Reaksi reduksi :  Cu  (aq) + 2e → Cu (s)
                               Zat  yang  mengalami  oksidasi  dinamakan  reduktor  karena  zat  tersebut

                        menyebabkan zat lain mengalami reduksi. Sebaliknya, zat yang mengalami reduksi disebut
                        oksidator karena zat tersebut menyebabkan zat lain mengalami oksidasi. Untuk reaksi di
                        atas, manakah yang termasuk reduktor dan oksidator?


                        1.  Kespontanan Reaksi Redoks

                               Reaksi redoks dapat berlangsung spontan maupun tidak spontan. Bagaimana cara
                        menentukan reaksi berjalan spontan atau tidak? Kespontanan suatu reaksi redoks dapat
                        ditentukan menggunakan deret volta.

                               Dalam  deret  Volta,  logam-logam  disusun  berdasarkan  daya  oksidasi  dan  daya
                        reduksinya.  Deret  tersebut  disusun  pertama  kali  oleh  Alexander  Volta.  Urutan  logam-
                        logam dalam deret Volta adalah :


                            K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-(H2)-Sb-Bi-Cu-Hg-Ag-Pr-Au

                               Logam-logam di sebelah kiri H2 merupakan logam-logam aktif (reduktor kuat),
                        sedangkan logam-logam di sebelah kanan H2 kurang aktif (reduktor lemah). Makin ke kiri

                        sifat reduktor  makin lemah dan sifat oksidator  makin kuat.
                               Logam-logam dalam deret Volta dapat mereduksi unsur-unsur di kanannya, tetapi

                        tidak mampu mereduksi unsur-unsur di sebelah kirinya. Jika suatu logam dapat mereduksi






                                                                                                    101
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117