Page 395 - MODUL BIOMEDIK III
P. 395
dengan konsentrasi tinggi (ruang interstisial di sekitar tubulus). Namun
ada juga yang menggunakan transpor aktif. Di tubulus proksimal, natrium
(Na⁺) dan klorida (Cl⁻) diangkut secara aktif melalui membran tubulus.
Proses ini menciptakan perbedaan konsentrasi yang menarik air untuk
mengikuti ion-ion tersebut ke dalam ruang interstisial, yang kemudian
akan masuk ke dalam sirkulasi darah.
Sel-sel epitel di sepanjang tubulus ginjal dan saluran pengumpul
melakukan reabsorpsi, tetapi sel-sel di tubulus proksimal memberikan
kontribusi terbesar. Zat-zat yang direabsorpsi melalui proses aktif dan
pasif termasuk glukosa, asam amino, urea, dan ion seperti Na⁺ (natrium),
K⁺ (kalium), Ca²⁺ (kalsium), Cl⁻ (klorida), HCO₃⁻ (bikarbonat), dan HPO₄²⁻
(fosfat). Setelah cairan melewati tubulus proksimal, sel-sel yang terletak
lebih distal menyempurnakan proses reabsorpsi untuk mempertahankan
keseimbangan homeostatik air dan ion yang dipilih. Sebagian besar
protein kecil dan peptida yang melewati filter juga direabsorpsi, biasanya
melalui proses pinositosis.
Pada bagian akhir nefron, di tubulus kolektivus, reabsorpsi air lebih
lanjut diatur oleh hormon antidiuretik (ADH). Ketika kadar ADH
meningkat, tubulus menjadi lebih permeabel terhadap air. ADH memicu
lebih banyak air untuk direabsorpsi ke dalam darah. Dengan demikian,
konsentrasi urin meningkat dan volume urin yang dihasilkan menurun.
Agar dapat memahami lebih jelas tentang proses reabsorbsi di
tubulus, mari kita simak video di bawah ini.
384