Page 12 - Gabungan
P. 12
Mobil Volvo itu menyalakan empat lampu depan plus lampu hazard, klakson
dibunyikan terus-menerus sambil melaju kencang menerobos hujan.
Tidak sampai sepuluh menit, mereka tiba di rumah sakit. Pria berkacamata
hitam itu melompat keluar dari mobil dan langsung berlari masuk sambil
berteriak:
"Kecelakaan lalu lintas, siapkan pertolongan darurat!"
Para perawat segera sibuk, dan gadis berbaju putih itu dibaringkan di atas
tandu lalu didorong ke ruang gawat darurat.
Seorang dokter pria berusia sekitar empat puluhan dengan postur tubuh
besar datang dari ruangan sebelah. Begitu melihat pria berkacamata hitam itu,
ia menyapa dengan akrab:
"Pak Hasan! Apa kabar?"
"Baik! Dokter Kolonel Emir, kamu yang bertugas hari ini?" kata pria
berkacamata hitam itu.
"Ya."
"Sekarang semuanya tergantung padamu."
"Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan korban, Pak
Hasan. Tenang saja."
Dokter Emir segera masuk ke ruang gawat darurat.
Su Wenbin, yang berdiri di koridor, menarik napas dalam-dalam seolah
melepas beban berat. Ia merasa sangat lelah dan ingin duduk. Ia menatap dua
pintu tertutup ruang gawat darurat, membayangkan kesibukan dokter dan
12