Page 198 - Gabungan
P. 198
mencapai swasembada pangan," kata Hana.
"Tingkat mekanisasi pertanian di sini masih rendah, potensinya
masih besar."
"Untungnya produksi minyak melimpah, masih bisa menopang
perekonomian negara. Tapi dalam jangka panjang, minyak akan habis,
jadi negara sangat memperhatikan pembangunan ekonomi," kata
Yenni.
"Benar, kan?" Su Wenbin menambahkan. "Lihatlah para pemimpin
dunia yang saling berkunjung, mengeluarkan pernyataan,
menandatangani perjanjian kerja sama, kelihatannya urusan politik,
tapi sebenarnya kan bisnis! Jadi, negara yang ekonominya bagus,
situasi politiknya stabil; sebaliknya, ekonomi buruk, politik jadi kacau,
kudeta dan kerusuhan terus terjadi."
"Makanya, ada pepatah Tiongkok kuno: 'Rakyat menganggap
makanan sebagai surga'," kata Yenni.
Di warung buah pinggir jalan, berbagai macam buah terpajang. Su
Wenbin kembali melihat "raja buah" Nanyang, durian. Ia sepertinya
ingat asistennya pernah bilang bahwa satu durian nutrisinya setara
dengan seekor ayam betina kecil. Ia tersenyum dan berkata:
"Kalau 'makanan adalah surga', bagaimana kalau kita berhenti beli
durian?"
"Sepanjang jalan ini banyak durian! Durian di Kota Anggrek paling
198

