Page 196 - Gabungan
P. 196

"Lihatlah Hana, sepertinya dia ahli dalam urusan percintaan," kata


            Yenni.


                "Aku  tidak  punya  pengalaman  dalam  hal  ini,"  Su  Wenbin


            tersenyum.  "Kakak  Wenying,  seperti  kata  pepatah,  'lebih  baik


            menuruti daripada menolak', kita ikuti saranmu, pakai 'Benz'-mu saja!"


                "Nah, baru benar!" kata Hana Budiman sambil memasukkan tiga


            koper ke bagasi belakang mobil "Benz", lalu mendorong Yenni untuk


            duduk  di  kursi  depan  sebelah  pengemudi.  Yenni  menarik  tangan


            Hana Budiman dan berkata:


                "Ayo, duduk di depan bersamaku!"


                "Kamu tidak takut polisi?" kata Hana Budiman. "Bagian belakang


            begitu luas dan kosong, sayang sekali! Aku mau tidur nyenyak di sini!"


                "Hati-hati di jalan!" Bai Wenying melambai, melepas ketiganya.

                Mobil "Benz" seri 280 warna krem melaju dengan mulus di jalan


            pedesaan.  Meninggalkan  keramaian  kota,  memasuki  wilayah


            pedesaan, suasana hati pun menjadi lebih ringan dan santai.


                Di kedua sisi jalan aspal, padi menguning siap dipanen. Di tengah


            hamparan  sawah,  banyak  orang  sedang  memotong  bulir  padi.  Su


            Wenbin menyetir mobil, matanya melirik sekilas ke kerumunan orang


            itu dan berkata:


                "Sepertinya aku melihat mereka memetik padi satu per satu!"


                "Itu pemilihan bibit, Insinyur Hebat!" kata Hana Budiman.

                                                           196
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201