Page 197 - Gabungan
P. 197
"Selain pemilihan bibit, bagaimana cara panen dalam jumlah
besar?" tanya Su Wenbin. "Aku pernah ke pinggiran Hong Kong,
metode bertani dan panennya mirip dengan daratan Tiongkok."
"Di sini hanya memotong bulir padi, dimasukkan ke karung, lalu
dibawa pulang dengan sepeda untuk dijemur sebelum dirontokkan,"
kata Yenni.
"Bukankah itu kurang efisien?" kata Su Wenbin.
"Efisiensi memang menjadi masalah," kata Hana Budiman. "Tuan
Su, kau sudah setengah tahun lebih di Nanyang, aku ingin mengujimu,
seberapa jauh kau tahu tentang pertanian di sini."
"Ya! Uji dia!" sahut Yenni.
"Pertanyaan sederhana, berapa ton beras yang diekspor Nanyang
setiap tahun?" tanya Hana Budiman.
"Berapa ton?" Su Wenbin tidak bisa langsung menjawab. "Waktu kecil,
aku belajar geografi alam dunia, hanya tahu daerah tropis bisa panen
padi tiga kali setahun. Tapi, menurut insinyur Lin, di sini justru masih
harus mengimpor beras dalam jumlah besar!"
"Sepertinya agak membingungkan, ya?" kata Yenni. "Nanyang ini
banyak pulau dan perbukitan, sawah juga tidak sedikit, tapi
bergantung pada hujan alami, jadi tidak semuanya bisa panen tiga
kali setahun."
"Menurut perkiraan, butuh satu atau dua tahun lagi untuk
197

