Page 200 - Gabungan
P. 200
dan ayahku dulu berjuang bersama melawan Belanda lebih dari 30
tahun lalu. Orangtuaku selalu menyarankan Pak Hasan untuk
menikah lagi, tapi sampai sekarang dia tetap sendiri..."
"Kenapa kamu tidak menikah dengannya?" Yenni seolah
mendapat kesempatan untuk menggoda Hana Budiman.
Hana Budiman menepuk punggung Yenni dengan lembut, "Dasar
kurang ajar! Aku bisa membunuhmu! Pak Hasan sudah cukup umur
untuk menjadi kakekku!" Hana Budiman yang cerdik segera
menemukan celah untuk membalas, "Oh! Aku tahu! Aku tahu!"
"Apa yang kau tahu?" tanya Su Wenbin.
"Wah, aku tidak berani sembarangan bicara," kata Hana Budiman
sengaja berbicara terbata-bata, "Kalau aku bicara, Tuan Su bisa
bunuh diri, aku tidak mau bertanggung jawab!"
"Wah, seserius itu? Tidak apa-apa, katakanlah!" kata Su Wenbin.
"Aku tahu, Tuan Su! Yenni tidak mencintaimu si ahli komputer ini,
dia lebih suka pria tua yang kaya!" kata Hana Budiman santai. "Tua
Kong Zhou Youliang kan yang terkaya?! Katanya dia punya selir.
Yenni, besok aku pulang dan minta Tua Kong menjadi perantara
untukmu, ya?"
Su Wenbin tertawa terbahak-bahak. Yenni menoleh ke Hana
Budiman dan berkata, "Ampunilah aku! Mulutmu yang pintar ini, aku
mengaku kalah!"
200

