Page 273 - Gabungan
P. 273
"Karya Wenhao banyak pembaca muda. Alm. Rudy Budiman
pernah bilang, tulisan Wenhao menyuarakan apa yang ingin
diungkapkan pemuda," kata Yenni. "Di kamarku ada tiga bukunya,
Tuan Su bisa baca. Hanya saja bukan dalam bahasa Mandarin,
mungkin perlu bantuan kamus."
"Bagus! Justru bahan bagus untuk belajar bahasa Nanyang!" kata
Su Wenbin.
"Hanya tiga novel pendek itu. Yang keempat mentok, seperti kata
pepatah 'bakat Jiang Lang sudah habis'," kata Bai Wenhao. "Lingkup
hidup terlalu sempit, wawasan terbatas, itu akar masalahnya."
"Waktu mulai menulis di usia 20 tahun, semangat masih membara,
punya pengalaman sekolah dan sosial, jadi lancar menulis. Seperti
ulat sutra yang secara alami memintal benang saat waktunya tiba.
Tapi setelah benang habis, dipaksa memintal lagi, apa yang bisa
dihasilkan? Ia hanya bisa jadi kepompong, jadi kupu-kupu, mulai dari
awal."
"Benar juga! Misalnya beberapa penulis Hong Kong yang harus
menulis serial harian untuk koran, sehari 1000 kata, harus 'memeras'
ide meski tak ada inspirasi. Kasihan. Kalau tidak, tidak ada uang
untuk beli roti!" kata Su Wenbin.
"Menulis untuk sesuap nasi, akhirnya plagiat! Memanaskan nasi
basi! Merintih tanpa sakit! Membesar-besarkan hal sepele! Tidak
273

