Page 315 - Gabungan
P. 315

Di ujung teras, istrinya, Li Shumei, mendekat dan duduk di kursi


            rotan di sampingnya. Ia bertanya dengan penuh perhatian:


                "Ada masalah lagi?"


                Bai Bowen tidak menjawab. Ia memandang istrinya. Setelah lebih


            dari  20  tahun  menikah,  istrinya  tampak  tidak  banyak  berubah,


            mungkin karena hanya punya satu anak. Sementara dirinya merasa


            cepat menua.


                "Hal kecil jangan dipikirkan terlalu dalam, jangan terlalu dihitung..."


            kata Li Shumei lembut.


                Dalam  hati,  Bai  Bowen  setuju  dengan  perkataan  istrinya,  tapi


            begitu ada masalah konkret, ia tetap tidak bisa melepaskannya. Ia


            teringat  masih  banyak  uang  di  banknya  yang  belum  disalurkan


            kemarin:

                "Kemarin masih ada lebih dari 200 juta yang belum dipinjamkan.


            Coba hitung, berapa bunganya?"


                "Hanya  rugi  bunga  satu  hari,  hari  ini  pinjamkan  saja,"  kata  Li


            Shumei.


                "Hari  ini  Sabtu!  Nasabah  bank  kita  semua  hati-hati  dan  teliti.


            Kebutuhan  uang  biasanya  sudah  direncanakan,  jarang  ada  yang


            butuh  uang  mendesak  di  akhir  pekan.  Besok  Minggu,  berarti  rugi


            bunga dua hari!"


                "Dua hari ya dua hari, mengeluh tidak ada gunanya."

                                                           315
   310   311   312   313   314   315   316   317   318   319   320