Page 320 - Gabungan
P. 320

"Baik! Aku segera suruh orang antar!" Bai Bowen menutup telepon


            dengan gembira, segera menandatangani cek dan menyuruh orang


            mengantarkannya ke rumah Bai Zhongwu. Sekali dayung, dua pulau


            terlampaui—berbuat  baik  sekaligus  dapat  bunga.  Saat  makan,  Bai


            Bowen lahap sekali. Biasanya hanya makan dua mangkuk bubur, hari


            ini tambah satu lagi.


                "Kau  sudah  gendut,  bukannya  kurangi  makan  malah  nambah?"


            bisik Li Shumei.


                "Oh, iya juga!" Bai Bowen meletakkan mangkuk, tersenyum pada


            istrinya, lalu berangkat kerja.


                ……………


                Sementara itu, setelah menerima telepon dari kakak iparnya, Bai


            Wenxiong  meneguk  kopi  kental  dan  buru-buru  menyetir  ke  rumah

            kakak  kedua,  Zhongwu.  Di  tengah  jalan,  ia  melihat  adiknya,  Bai


            Wenhao, juga sedang menyetir.


                "Pagi-pagi mau ke mana?" tanya Wenxiong.


                "Lihat kondisi banjir..." jawab Wenhao.


                "Peduli sesama, hati Buddha!" kata Wenxiong.


                "Kau mau ke mana? Biasanya kan tidak suka bangun pagi?" tanya


            Wenhao.


                "Ayo ikut ke rumah Kakak Kedua, nanti kuceritakan sesuatu. Bisa


            jadi bahan cerita untuk novelmu."

                                                           320
   315   316   317   318   319   320   321   322   323   324   325