Page 321 - Gabungan
P. 321
Wenhao bingung tapi mengikuti mobil kakaknya. Sesampai di
rumah Zhongwu, pembantu membuka pintu, dan dua mobil masuk
berurutan. Tanaka Sachiko menyambut dengan senyum:
"Wah, sudah pada berkomplot ya?"
Wenhao semakin bingung. Wenxiong menceritakan singkat soal
pinjam uang dari kakak sulung tadi. Wenhao tertawa terbahak-bahak:
"Kalau Kakak mau meminjamkan uang, tidak cukup hanya
memegang kepala orang, harus diketok dulu—apakah bunyinya pas,
nadanya harus pakai titik di atas angka!"
"Kepala apa itu?" tanya Bai Xiaojuan yang mendengar, bercanda.
"Kepala besi, kepala baja, kepala intan!" jawab Wenhao pada
keponakannya. "Seperti kepalamu, Ayah—kepala intan!"
"Kepala baja paling bagus, tidak bisa penyok atau hancur!" kata
Xiaojuan. "Kalau Paman Wenxiong kepalanya apa?"
"Aku? Kepala apa ya?" Wenxiong berpura-pura meraba kepalanya.
"Xiaojuan, kalau kepalamu Ayah itu kepala intan atau baja, kepalamu
Paman paling cuma kepala kayu!"
Semua tertawa.
"Menurutku, kepala Kakak Wenxiong itu kepala lilin," kata Wenhao
sambil tertawa.
"Kepala lilin?" Wenxiong tampak tidak paham maksudnya.
"Seperti patung lilin di museum lilin London. Lilin cepat mengeras,
321

