Page 329 - Gabungan
P. 329
bercerita tentang ayah dan saudara-saudaranya, sementara Kartini
mengisahkan latar belakang keluarganya. Kakeknya orang Belanda,
sedangkan ayahnya adalah pejuang kemerdekaan yang meninggal
saat ia masih kecil. Pamannya, Hasan Widodo, adalah seorang letnan
kolonel.
Lama-kelamaan, keduanya jatuh cinta. Wenxiong yang lincah dan
Kartini yang penurut akhirnya melewati batas persahabatan. Ketika
Kartini memberi tahu bahwa ia hamil, Wenxiong melompat
kegirangan. Ia memegang bahu Kartini dan berkata:
"Kenapa wajahmu muram? Harusnya senang! Aku, Bai Wenxiong,
akan jadi ayah di usia 20! Aku akan telegram ayah dan ibumu, minta
izin kita menikah di sini."
Musim panas berikutnya, Wenxiong membawa Kartini pulang ke
Nanyang. Menurut adat Tionghoa, mereka bersujud kepada Bai
Datou. Bai Datou segera membungkuk membantu menantu
perempuannya yang hamil enam bulan, lalu berkata pada putranya
yang masih berlutut:
"Bagus! Sejak SMA, kau sudah bawa pulang banyak pacar.
Sekarang akhirnya aku tenang. Kau pilih sendiri, istrimu berbudi luhur,
keluarganya baik. Ayah memberkati kalian! Tapi ingat: Kalau kau
masih main-main di luar dan merusak rumah tanggamu, siap-siap
kepalamu kuremukkan!"
329

